Berita Demak

Korban Banjir Demak Butuh Bantuan Makanan dan Obat-obatan, Ratusan Orang Bertahan di Rumah

Warga terdampak banjir di Demak, Jawa Tengah, membutuhkan bantuan makanan, obat-obatan, dan selimut.

Editor: rika irawati
KOMPAS.COM/NUR ZAIDI
Seorang warga berjalan di genangan banjir di Desa Sidorejo, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak, Selasa (6/2/2024). Bajir juga menggenangi Desa Kalianyar, Kecamatan Wonosalam. Hingga Rabu (7/2/2024), banjir bleum surut. Warga korban banjir Demak membutuhkan bantuan makanan, selimut, dan obat. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, DEMAK - Warga terdampak banjir di Demak, Jawa Tengah, membutuhkan bantuan makanan, obat-obatan, dan selimut.

Bantuan makanan belum merata, terutama bagi warga yang memilih bertahan di rumah.

Hal ini disampaikan Rodhotul Fatiya, korban banjir di Desa Kalianyar, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Rabu (7/2/2024).

Banjir di Desa Kalianyar dipicu jebolnya tanggul Kali Tuntang.

Sejak Rabu pagi hingga siang pukul 14.00 WIB, Rodhitul mengaku baru mendapat bantuan dua bungkus nasi dan dua bungkus mi instan.

Padahal, anggota keluarganya berjumlah empat orang.

Baca juga: Enam Desa di Demak Kebanjiran, Ketinggian Air Mencapai Hampir 1 Meter

Menurut Fatiya, nasi bungkus yang didapat itu pun hasil dari meminta di jalan ketika mobil bantuan kebetulan melewati rumahnya.

"Bantuan makanan. Ini saja bantuan makanan cuma dapat satu bungkus dari tadi pagi baru dapat ini," ujarnya di temui di rumahnya, Rabu.

Dia menjelaskan, kendaraan pembawa bantuan datang beberapa kali di samping rumahnya.

Namun, bantuan yang datang diarahkan ke pengungsian masjid. Sedangkan warga yang bertahan di rumah, banyak yang tidak mendapatkan bantuan.

"Satu KK dua bungkus (bantuan nasi). Sedangkan keluarga saya ada empat," katanya.

Korban lain banjir Demak, Rokib (62) mengatakan, sampai saat ini, belum ada posko yang memungkinkan untuk mengungsi.

"Ngungsinya di masjid, rumah saudara, belum ada posko. Tinggi air macam-macam, ada sampai 1,5 meter," ujarnya.

Dia menyebut, sampai saat ini, warga membutuhkan bantuan makanan, obat-obatan, dan selimut.

"Yang dibutuhkan ya makanan pokok, selimut, kesehatan. Ini kan (air) semakin malam semakin tinggi. Tadi sudah ada bantuan macam-macam, kalau mencukupi belum bisa karena orang banyak," ungkapnya.

Baca juga: Aktivis Lingkungan Ungkap Kelemahan Andal Proyek Tol Semarang-Demak: Justru Perparah Amblesan Tanah

Sementara, Kasi Pelayanan Desa Kalianyar Abdul Rouf mengatakan, terdapat sekitar 1.260 warganya yang terdampak banjir.

Rata-rata ketinggian air antara 40-60 sentimeter.

"Dari kemarin, jam 3, debit airnya tinggi sehingga jebol dan mengenai RT 5 RW 6. Dari warga kami, banyak kena dampaknya, dari pertanian sampai rumah," katanya.

Menurut, banyak warga yang membutuhkan bantuan makanan, obat-obatan, dan selimut.

Meski beberapa bantuan sudah datang tapi jumlahnya tidak sesuai kebutuhan warga.

"Alhamdulillah, dari PMI, Dinsos datang dikit-dikit tapi masih kurang, (kebutuhan) selimut, obat-obatan, makan-makan," ungkapnya.

Sampai pukul 12.00 WIB, pihaknya mendapatkan nasi dari PMI kecamatan sebanyak 300 nasi bungkus.

Rouf mengatakan, warga Desa Kalianyar menggunakan masjid sebagai tempat pengungsian.

"Dari Dinas Sosial, kami diminta membuat dapur umum, alhamdulillah," ucapnya.

"Saya kira, tadi saya lihat logistiknya kurang. Tadi yang sudah diterima beras dua sak, sarimi dua dus," katanya. (Kompas.com/Nur Zaidi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Korban Banjir Demak, Seharian Dapat Bantuan 2 Bungkus Nasi, padahal Keluarganya Ada 4".

Baca juga: Bank Indonesia Libur saat Pemungutan Suara Pemilu 2024, Layanan BI-Fast Masih Bisa Digunakan

Baca juga: Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Kamis 8 Februari 2024: Kompak Naik

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved