Berita Rembang
Hari-hari Akhir Pembunuh Dalang Anom Rembang Tunggu Eksekusi Mati: Jadi Guru Ngaji Sesama Narapidana
Pembunuh dalang Rembang, Anom Subekti dan keluarga, kini tengah menghitung hari menanti eksekusi setelah divonis hukuman mati di Lapas Pati.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PATI - Masih ingat kasus pembunuhan dalang Anom Subekti sekeluarga di Padepokan Seni Ongkojoyo, Rembang, 2021 lalu?
Sang pembunuh, Sumani (46), kini tengah menghitung hari menanti eksekusi setelah divonis hukuman mati.
Sumani menjalani hari-hari akhirnya di Lapas Kelas IIB Pati dengan mengajar ngaji sesama narapidana.
Dalam kasus pembunuhan yang dilakukan, Sumani terbukti bersalah melakukan pembunuhan berencana.
Dia tega menghabisi nyawa dalan Anom Subekti, istri, anak, dan cucu Anom.
Keempatnya dibunuh saat terlelap di Padepokan Seni Ongkojoyo di Desa Turusgede, Kecamatan Rembang, 4 Februari 2021.
Baca juga: Perbaikan Jalan Lasem - Sale Rembang, Nana Sudjana Anggarkan Rp8,5 M
Setelah dijatuhi vonis mati, pada 2022 lalu, Sumani pernah menempuh langkah hukum Kasasi. Namun, ditolak Mahkamah Agung.
Kini, sambil menunggu eksekusi yang belum diketahui jadwalnya ditetapkan, Sumani menjalani hari-hari di Lapas untuk mendaras dan mengajar Alquran di Masjid At-Taubah Lapas Pati.
"Ketika di sini, awal 2022, saya khatam Iqro. Kemudian, lanjut ke Alquran. Setelah itu, mengajar ngaji ke sesama warga binaan," kata Sumani saat dijumpai wartawan, Rabu (7/2/2024).
Sumani mengatakan, ada 40-an narapidana di Lapas Pati yang belajar ngaji bersamanya.
Namun, muridnya silih berganti seiring berakhirnya masa tahanan masing-masing narapidana.
Selain mengaji dan mengajar ngaji, Sumani mengisi hari-hari di lapas dengan berolahraga, membersihkan lingkungan lapas, serta merawat kolam ikan yang berada di lapas.
Dia mengatakan, saat ini, dirinya masih terus berdoa agar ada mujizat berupa grasi atau pengampunan dari presiden.
Namun, dia menyerahkan takdirnya kepada Allah.
Baca juga: Kepala SMKN 1 Sale Rembang Tidak Dicopot Ganjar, Kini Bertugas Kembali di Sekolah yang Sama
Seandainya tidak mendapat grasi, dia akan menunggu eksekusi sambil berdoa dan beribadah.
"Kalau itu, saya serahkan pada Allah Ta'ala. Yang penting, saya di sini berdoa dan beribadah untuk bekal ke depannya nanti," ucap dia.
Kasi Pembinaan Narapidana, Anakdidik, dan Kegiatan Kerja (Binadik dan Giatja) Lapas Pati, Eko Budihartanto mengatakan, sesuai ketentuan perundang-undangan, pihaknya melakukan pembinaan kepribadian dan kemandirian terhadap para warga binaan.
"Pak Sumani, sebagai tahanan titipan Kejaksaan, dengan (status) hukuman mati, mengikuti pembinaan kepribadian di sini lewat kegiatan istigosah, pengajian, dan ikut mengajar mengaji. Ini bentuk dia memberikan apa yang sudah dia dapatkan dari pengajaran napi sebelumnya," ucap dia.
Eko mengatakan, saat kali pertama masuk Lapas Pati, Sumani belum bisa membaca huruf hijaiyah.
Kini, lewat proses pembinaan, dia sudah pernah mengkhatamkan Alquran, bahkan sudah bisa mengajar sesama napi.
Dia berharap, semua warga binaan bisa mengisi waktu di lapas dengan kegiatan-kegiatan positif.
Apalagi, selain kegiatan keagamaan, lapas juga punya kegiatan positif lain, antara lain kepramukaan. (*)
Baca juga: Petugas KPPS Diimbau Tak Pakai Cincin saat Hari H Pencoblosan Pemilu 2024, Bisa Rusak Surat Suara
Baca juga: Mobil Terbakar di Tol Solo-Ngawi Wilayah Gondangrejo Karanganyar, Api Muncul dari Mesin
Warga Katolik Rembang Wakafkan Tanah untuk Pembangunan Musala, Berharap Niatnya Bermanfaat |
![]() |
---|
Kabur di Tengah Resepsi Pernikahan, Pengantin Rembang Masih Pakai Suntiang Ikuti Ujian CPNS Kemenag |
![]() |
---|
Viral, Polisi di Rembang Ditendang saat Bubarkan Tawuran. Bentrok Terjadi saat Acara Sedekah Laut |
![]() |
---|
Jangan Lakukan Fogging Terlalu Sering! Ini Cara Efektif Berantas Nyamuk DBD Menurut Dinkes Rembang |
![]() |
---|
Kasus DBD di Rembang Tembus 325 Orang, 9 Pasien Meninggal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.