Berita Pati

Seorang Anak di Pati Meninggal akibat DBD. Selama Januari, 33 Warga Terserang Demam Berdarah

Seorang anak di Pati meninggal dunia akibat DBD. Bulan Januari 2024 ini, tercatat ada 33 kasus DBD di wilayah tersebut.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: rika irawati
FREEPIK.COM
Ilustrasi nyamuk demam berdarah. Selama Januari 2024, kasus DBD di Pati mencapai 33 pasien. Satu di antaranya, anak berumur 7 tahun, meninggal dunia. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PATI – Puluhan orang di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, terjangkit demam berdarah dengue (DBD) selama Januari 2024 ini.

Satu di antaranya, meninggal dunia.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Pati (DKK) Pati Joko Leksono Widodo mengatakan, kasus DBD di Pati bulan ini mencapai 33 kasus.

Kasus itu tersebar di sejumlah kecamatan, yakni Pati, Gembong, Tlogowungu, Margoyoso, Dukuhseti, Batangan, Kayen, Jaken, Cluwak, Pucakwangi, hingga Juwana.

Sementara, kasus meninggal terjadi pada anak berusia tujuh tahun di Kecamatan Pati Kota.

"Pada Januari 2024 ini ada 33 kasus DBD. Satu anak di Kecamatan Pati Kota meninggal dunia," ungkap Joko Leksono via pesan singkat, Rabu (31/1/2024).

Baca juga: 1 Warga Kudus Meninggal Akibat DBD. Dinkes Persilakan Warga Deteksi Dini DBD di Puskesmas, Gratis!

Baca juga: Banjir Menerjang Tegalombo Pati, 12 Keluarga Terdampak. Ketinggian Air Mencapai 1,3 Meter

Dalam rangka penanganan DBD, pihaknya melakukan pengasapan alias fogging dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Sosialisasi terkait PSN terus dilakukan. Warga diajak melakukan 3M Plus, yakni menutup penampungan air, menguras penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah.

Sebelumnya, Kepala DKK Kabupaten Pati Aviani Tritanti Venusia mengatakan, peningkatan kasus DBD antara lain dipicu kondisi cuaca.

Cuaca yang secara cepat silih berganti dari panas ke hujan menjadi satu di antara faktor perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.

"Biasanya, Januari sampai Maret, kasus DBD agak naik. Namun, setelah itu, kondisi kembali normal," kata dia.

Menurut dia, mayoritas kasus DBD berada di kalangan usia anak-anak pada rentang usia 5 hingga 14 tahun. (*)

Baca juga: Viral, Kandang Domba Mewah Pakai Lantai Keramik dan Dinding Granit. Milik Warga Banjarnegara

Baca juga: Tunggu Ketemu Presiden, Mahfud MD Siap Serahkan Surat Pengunduran Diri sebagai Menko Polhukam

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved