Berita Banjarnegara
Motor Ditinggal, Guru SD Ini Nekat Jalan Kaki Tembus Longsor ke Sekolah Terpencil Banjarnegara
Tebing lereng Gunung Pawinihan selalu mengancam pengendara yang melintas di jalan hutan tersebut.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA- Perjuangan Niswati dan Alimah, guru SDN Prendengan Kecamatan Banjarmangu untuk mengajar cukup berat saat musim penghujan.
Untuk mencapai sekolah di desa terpencil itu, mereka harus menaklukkan medan menembus hutan yang menantang.
Tebing lereng Gunung Pawinihan selalu mengancam pengendara yang melintas di jalan hutan tersebut.
Bukan hanya ancaman pohon-pohon hutan yang bisa tumbang ke jalan.
Daerah itu masuk zona merah rawan longsor. Setiap kali musim hujan, tanah tebing yang labil acap longsor hingga menimbun jalan.
Seperti kemarin, Kamis (25/1/2024) longsor menutup seluruh badan jalan di komplek Kalicangkok Desa Prendengan.
Baca juga: 11 Tersangka Kasus Narkotika di Banyumas Ditangkap, Ternyata Barang Ditanam di Tempat Ini
Material tanah bercampur batu menimbun jalan hingga akses putus total. Beruntung kejadian pada malam hari, Rabu (24/1/2024), saat jalan sepi.
Banyak warga yang baru menyadari kejadian itu pada pagi harinya. Karena lokasi kejadian cukup jauh dari pemukiman.
Niswati dan Alimah pun tidak tahu jika jalan yang akan mereka lewati menuju sekolah tertutup longsor.
Sampai di lokasi, mereka kaget lantaran jalan sudah tertimbun longsoran cukup tebal.
Sementara tebing di atasnya masih mengancam dengan tanah retakan yang terbuka.
Baca juga: Mal Pelayanan Publik Wonosobo Segera Beroperasi, Ini Kemudahannya Bagi Warga
"Longsor menutup total jalan, " kata Agus, warga Desa Prendengan
Bukannya putar balik, keduanya memutuskan untuk nekat menerjang longsoran. Bagaimana pun tugas negara tetap harus dijalankan. Anak-anak pastinya sudah menunggu untuk menerima pengetahuan.
Mereka memarkir sepeda motornya di pinggir jalan tengah hutan. Kedua guru perempuan itu memutuskan berjalan kaki menembus area longsor.
Langkah kaki mereka lebih berat karena terperosok tanah berlumpur. Padahal bahaya mencintai mereka dari atas tebing yang masih labil.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.