Pilpres 2024

Alasan Mahfud MD Belum Mundur dari Menko Polhukam setelah Jadi Cawapres: Beri Contoh Soal Etika

Mahfud MD mengungkapkan alasannya belum mundur sebagai Menko Polhukam. Selain aturan tak melarang, dia ingin memberi contoh soal etika.

Editor: rika irawati
Istimewa
Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD ditemani Oesman Sapta Odang saat safari politik ke Kalimantan Barat, 25 November 2023. Mahfud mengungkapkan alasan dirinya belum mundur sebagai Menko Polhukam. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Mahfud MD mengaku berniat mengundurkan diri dari jabatan sebagai Menteri Koordiator Politik Hukum dan HAM (Menko Polhukam) sebagai konsekuensi pencalonannya sebagai wakil presiden (cawapres).

Hanya saja, cawapres nomor urut 3 itu punya tiga alasan dalam memutuskan kapan pengunduran diri akan disampaikan kepada presiden.

Hal ini disampaikan Mahfud dalam acara Tabrak Prof! di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024) malam.

Mahfud mengatakan, pengunduran diri dari Kabinet Indonesia Maju juga menjadi kesepakatannya dengan capres Ganjar Pranowo.

Sebelumnya, Ganjar juga telah menyarankan Mahfud agar mundur dari jabatan menteri untuk menghindari konflik kepentingan.

Mahfud menjelaskan, isyarat mundur dari kursi menteri sudah disampaikan saat debat kedua calon wakil presiden atau debat keempat Pilpres 2024 pada Minggu (21/1/2024) lalu.

Baca juga: Ganjar Minta Mahfud MD Mundur dari Menkopolhukam, Hindari Conflict of Interest Kampanye Pilpres 2024

Saat itu, kata Mahfud, dirinya telah mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah mengangkatnya sebagai Menko Polhukam.

Saat itu, kata Mahfud, dirinya percaya, Jokowi memiliki niat yang baik untuk rakyat.

Lantas, setelah mengucapkan terima kasih, ia menyatakan akan melanjutkan tugasnya dengan Ganjar yang dinilainya sebagai calon presiden yang pro-rakyat.

Ia kemudian mengungkapkan alasannya mengapa sampai saat ini belum mundur sebagai Menko Polhukam.

Pertama, kata dia, aturan tidak melarang hal tersebut.

"Yang kedua, saya juga ingin memberi contoh. Kalau saya ini menjadi calon wakil presiden masih merangkap, apakah saya menggunakan kedudukan saya untuk memanfaatkan fasilitas negara atau tidak," kata dia.

"Ini sudah tiga bulan saya lakukan, saya tidak pernah menggunakan fasilitas negara. Saya masih berkantor di Polhukam secara rutin. Semua tugas-tugas, semua surat-surat masuk, pasti selesai, tidak sampai sepekan di meja saya meskipun saya cawapres," sambung dia.

Selain itu, ia pun telah meminta kepada pejabat pemerintah daerah yang kenal baik dengannya untuk tidak menjemputnya atau melayaninya ketika berkunjung ke daerah.

Hal tersebut, kata dia, dilakukan karena tidak mau menggunakan jabatannya untuk memanfaatkan fasilitas kepemerintahan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved