Pilpres 2024
Alasan Mahfud MD Belum Mundur dari Menko Polhukam setelah Jadi Cawapres: Beri Contoh Soal Etika
Mahfud MD mengungkapkan alasannya belum mundur sebagai Menko Polhukam. Selain aturan tak melarang, dia ingin memberi contoh soal etika.
Mahfud pun mengaku, banyak koleganya yang telah ia promosikan, baik menjadi pangdam, Plt gubernur, maupun penjabat bupati atau wali kota
Namun, ia meminta stafnya tidak menghubungi mereka untuk menjemput, berkomunikasi, atau menjamu ketika datang ke daerah mereka.
Mahfud merasa kasihan apabila mereka kemudian dipecat jika menghubunginya.
Karena menurutnya, terdapat fenomena, di mana pejabat yang dekat-dekat dengan lawan politik akan dipersulit, dipindah, atau dinaikan tapi sebenarnya ditendang ke atas, dan sebagainya.
Baca juga: Akun IG Mahfud MD Diretas, Ini Penjelasan Kemenkopolhukam
Akan tetapi, ternyata, menurutnya, situasinya tidak berimbang karena pihak lain tampak menggunakan jabatan, baik dengan dijemput, diantar, dan sebagainya.
"Malah yang terakhir ini, menteri-menteri yang tidak ada kaitannya dengan politik, juga sudah ikut tim sukses. Ya kan?"
"Oleh sebab itu, saya kira, percontohan saya, ya sudah cukup. Tinggal menunggu momentum (mengundurkan diri) karena ada satu tugas negara yang harus saya jaga, jangan sampai kacau apa yang sudah jadi, harus saya jaga dalam rangka transisi," kata dia.
"Dan saya menghormati Presiden Jokowi yang mengangkat saya, empat setengah tahun lalu dengan penuh ketulusan. Dan berdasar ketulusan yang seperti itu pula, saya sekarang akan meneruskan tugas-tugas saya bersama Ganjar Pranowo," sambung dia.
Selain itu, kata Mahfud, ia belum mundur sebagai Menko Polhukam karena terkait strategi partai pengusung melalui TPN.
"Juga, menunggu, karena ini menyangkut politik, strategi politiknya dari partai pengusung melalui TPN. Itu harus disiplin begitu. Tidak bisa colong playu, pergi begitu saja dari Pak Jokowi."
"Tetapi, tidak bisa juga kita lalu menghindari aturan-aturan organisasi di mana saya sudah bersepakat akan melakukan itu pada saatnya," kata dia.
"Agar saya tidak lebih terikat, dan agar yang lain tahu, kalau menjadi pejabat itu jangan menggunakan jabatan untuk kepentingan politik. Itu dosa politik yang akan meracuni generasi muda."
"Dan dengan rasa hormat kepada Presiden Pak Jokowi, jadi tidak akan menyinggung siapa-siapa. Tapi, saya ingin memberikan pelajaran etika kepada para pejabat-pejabat politik," kata dia.
Hindari Konflik Kepentingan
Sebelumnya, sempat berembus kabar Mahfud akan mengumumkan mundur dari jabatannya sebagai Menko Polhukam pada Selasa (23/1/2024).
Gugatan Soal Keabsahan Gibran sebagai Cawapres Ditolak PTUN Jakarta, Begini Sikap Tim Hukum PDIP |
![]() |
---|
Ditolak Partai Gelora, Begini Jawaban Santai PKS atas Wacana Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Keresahan Parpol Pengusung Prabowo-Gibran saat Parpol Lawan Merapat: PKS Paling Banyak Ditolak |
![]() |
---|
PKS Buka Peluang Masuk Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ditentukan setelah Halalbihalal |
![]() |
---|
Pilpres 2024 Rampung, Timnas Amin Dibubarkan. Cak Imin: Tugas Sudah Selesai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.