Berita Nasional
Waspada! Hujan Deras Disertai Angin Berpotensi Terjadi saat Libur Natal dan Tahun Baru
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, hujan deras disertai angin berpotensi terjadi saat perayaan Natal.
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Ancaman cuaca ekstrem menghantui libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Bahkan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, hujan deras disertai angin berpotensi terjadi saat perayaan Natal.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, risiko cuaca ekstrem itu merupakan dinamika atmosfer akibat posisi Indonesia yang diapit dua benua dan dua samudera.
"Waspadai untuk wilayah Indonesia bagian selatan, termasuk Jawa dan Sumatera bagian selatan itu, setelah Natal hingga sampai setelah tahun baru, awal bulan."
"Itu potensi hujan lebat bisa sampai ekstrem, dapat disertai angin kencang," ungkap Dwikorita dalam siaran pers, Rabu (20/12/2023).
Baca juga: Hati-Hati! Jelang Natal, Ditemukan 100 Kg Daging Busuk dan Gelonggongan Dijual di Pasar Semarang
Ia menyampaikan, ancaman cuaca ekstrem juga perlu diperhatikan sebelum perayaan Natal, terutama di wilayah utara Indonesia, yang berbatasan dengan daerah khatulistiwa, yaitu Sumatera Utara, Aceh, dan Kalimantan.
Dwi Korita juga mengungkapkan prediksi potensi gelombang tinggi di Samudera Hindia, Pasifik, dan Selat Sunda selama libur Nataru.
Terkait hal ini, mantan rektor Universitas Gadjah Mada ini meminta perusahaan pelayaran, angkutan penyeberangan, nelayan, dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan demi mencegah terjadinya kecelakaan laut.
Masyarakat, kata dia, bisa mengakses informasi terkait cuaca, 24 jam penuh melalui aplikasi @infobmkg.
"Silakan akses informasi dari platform tersebut sebagai acuan dalam beraktivitas selama pekan Nataru. Di sana, juga terdapat informasi gempabumi dan lain sebagainya," tuturnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan, berdasarkan analisa BMKG, potensi cuaca ekstrem yang terjadi selama pekan Nataru disebabkan aktivitas pola tekanan rendah di Laut Cina Selatan.
Baca juga: Catat Tanggalnya! Angkutan Barang Dilarang Melintas di Jalan Tol dan Nontol Jateng Periode Nataru
Keberadaan pola tekanan rendah di sekitar Laut Cina Selatan, secara tidak langsung turut membentuk pola pertemuan serta belokan angin dan menyebabkan terjadinya peningkatan awan hujan di sekitar Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
"Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di sebagian wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi Tengah, Papua, Sulawesi, dan Maluku," tuturnya.
Untuk mengantisipasi cuaca ekstrem Nataru, BMKG telah menyediakan akses informasi cuaca terintegrasi jalur transportasi.
Secara khusus, BMKG menyediakan akses informasi di jalur pelayaran melalui situs INAWIS yang digunakan untuk melihat prakiraan cuaca beberapa hari sebelum kejadian gelombang tinggi.
TNI Tembak Mati Pentolan OPM Mayer Wenda |
![]() |
---|
Kisruh PBB Pati Naik 250 Persen Sampai di Telinga Mendagri Tito Karnavian, Langsung Ambil Sikap |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Tak Keberatan Bendera One Piece Marak Jelang HUT RI |
![]() |
---|
PPATK Jamin Tak Ada Lagi Pemblokiran Rekening Dormant, Semua Rekening Tak Aktif Bank Sudah Dianalisa |
![]() |
---|
Lowongan Petugas Haji 2026 Sudah Beredar, Ini Kata Kemenag |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.