Berita Purbalingga

Angka Stunting di 20 Kabupaten/Kota di Jateng Naik, Ada Purbalingga dan Kebumen

Angka stunting di 20 kabupaten/kota di Jawa Tengah, termasuk Purbalingga dan Kebumen, dilaporkan naik.

Editor: rika irawati
ISTIMEWA/PEMKAB PURBALINGGA
Penandatanganan komitmen turunkan stunting oleh Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi dalam acara Roadshow Pemulihan Ekonomi di lapangan Desa Cendana, Kecamatan Kutasari, Senin (7/11/2022). Angka stunting di 20 kabupaten/kota di Jateng, termasuk Purbalingga, dilaporkan naik pada 2023. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SOLO - Angka stunting di 20 kabupaten/kota di Jawa Tengah, termasuk Purbalingga dan Kebumen, dilaporkan naik.

Catatan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah, kasus stunting juga dipicu masalah perceraian.

"Ada 20 kabupaten/kota kasus stuntingnya dari 2021 ke 2022 naik," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Eka Sulistia Ediningsih ditemui di Solo, Jawa Tengah, Kamis (7/12/2023).

Eka mengungkapkan, 20 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan angka stunting itu di antaranya, Brebes, Purbalingga, Grobogan, Temanggung, Kabumen, Karanganyar, Magelang, Rembang, Purworejo, Sragen, Blora, Pekalongan, Wonogiri, Kota Pekalongan, Pati, Semarang, Batang, Kudus, dan Kota Magelang.

Baca juga: Bupati Tiwi Luncurkan Inovasi Kuda Besi untuk Turunkan Stunting

Dia berharap, angka stunting di 20 wilayah itu turun setelah dicek berdasarkan Survey Standar Gizi Indonesia (SGI) 2023.

Pasalnya, kata Eka, dari hasil pemantauan, usaha yang dilakukan 20 pemerintah kabupaten/kota dalam menurunkan angka stunting sudah maksimal.

"Semoga, hasil SGI di 2023 mudah-mudahan bisa turun. Karena usaha dari pemerintah kabupaten/kota yang saya sebutkan tadi, kalau saya melihat, sudah luar biasa. Jadi mudah-mudahan bisa turun," ungkap Eka.

Menurut Eka, masih ada masyarakat yang belum memahami tingginya perceraian berdampak pada stunting.

Sebab, kata dia, perceraian itu kerap diikuti pernikahan kedua dan kehamilan sebagai perekat hubungan suami istri.

Kehamilan pascapernikahan kedua ini berisiko bayi yang dilahirkan mengalani stunting karena usia ibu yang tidak ideal.

"Mungkin, selama ini kita belum menyadari bahwa ternyata, tingginya kasus perceraian juga berdampak kepada stunting," terang dia.

Baca juga: Lewat Program Kancing Merah, Jumlah Balita Stunting di Kabupaten Cilacap Turun Hingga 45 Persen

Karena itu, jelas Eka, memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang reproduksi sehat termasuk ideal ibu mengandung dan melahirkan anak penting dilakukan.

Mengenai angka stunting di Jawa Tengah, ungkap Eka, saat ini, di angka 20,8 persen.

Angka itu turun dari tahun sebelumnya, 20,9 persen.

"Masih di atas target 14 persen (penurunan prevalensi stunting nasional di 2024)," terang Eka. (Kompas.com/Labib Zamani)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Stunting di 20 Kabupaten/Kota di Jateng Alami Kenaikan".

Baca juga: Mantan Kades Kwasen Pekalongan Jadi Pengedar Uang Palsu, Beli dari Kenalan Lewat COD

Baca juga: Anak Bos Toko Mainan di Comal Pemalang Jadi Dalang Pembunuhan, Terancam Hukuman Mati

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved