Berita Kendal

Keluarga di Karangayu Kendal Diteror Order Fiktif, Dikirim Mebel hingga Digeruduk Sopir Mobil Rental

Keluarga Supriyono, warga Kendayaan, Desa Karangayu, Kecamatan Cepiring, Kendal, dibuat resah karena teror orderan fiktif.

Penulis: hermawan Endra | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/HERMAWAN ENDRA
Supriyono (kanan) dan Syahrul, warga Kendayaan, Desa Karangayu, Kecamatan Cepiring, Kendal, menceritakan kasus order fiktif yang meneror keluarganya, Selasa (17/10/2023). Teror ini terjadi sejak September 2023 dan puncaknya Minggu (15/10/2023), mereka didatangi sekitar 20 sopir mobil rental dan taksi yang meminta kejelasan terkait orderan yang mereka terima. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Keluarga Supriyono, warga Kendayaan, Desa Karangayu, Kecamatan Cepiring, Kendal, dibuat resah karena teror orderan fiktif.

Hampir setiap hari ada saja barang maupun jasa yang dikirim tanpa dipesan penghuni rumah.

Puncaknya, Minggu (15/10/2023) malam, sebanyak 28 mobil rental dan ojek online datang secara bersamaan ke rumah Supriyono.

Sejumlah pengemudi mobil rental dan taksi, mendatangi rumah Supriyono untuk meminta penjelasan terkait order armada.

Para sopir ini tertipu orderan fiktif yang diakui dipesan dari rumah Supriyono.

Baca juga: Waspada Aksi Penipuan Lewat Pesan WA Mengaku Aspri Bupati Kendal, Begini Modusnya

Supriyono didampingi anaknya, Syahrul Maulana, menuturkan, orderan fiktif ini terjadi sejak awal September silam.

Banyak kiriman barang ke rumah padahal tidak pernah memesan apapun.

orderan kiriman barang tersebut, hampir setiap hari datang dan membuatnya resah, juga takut.

Menurut Supriyono, orderan tersebut dibuat atas nama sang anak, Syahrul Maulana.

Namun, nomor telepon pemesan bukan milik Syahrul.

Order tersebut dibuat melalui telepon dan pesan Whatsapp.

Pengguna nomor tidak pernah menjawab saat dilakukan panggilan telepon.

Baca juga: Anak-anak Pesisir Kendal Punya Tempat Baca Asyik, Perpustakaan Apung dari Kapal Milik Satpolairud

Dia hanya mengarahkan untuk mengirim barang lewat pesan saja.

"Orderan fiktif yang sudah datang, semisal buah anggur dari Purbalingga sebanyak satu pikap, mebel dari Jepara, barang material dari Batang, serta makanan yang meminta pengantar meminta uang kepada penerima yakni Syahrul Maulana," kata Supriyono, Selasa (17/10/2023).

Syahrul pun mengaku tidak pernah memesan barang yang dikirim ke rumah.

Dirinya juga tidak tahu siapa pemesan barang-barang yang diantar ke rumahnya.

Sepengetahuannya, orderan pertama datang dari ojek online yang mengantarkan pesanan dari minimarket.

Lantaran resah, Syahrul dan keluarga berencana melaporkan teror orderan fiktif ini ke kepolisian agar segera ditindaklanjuti. (*)

Baca juga: Jalur Selatan Belum Bisa Dilewati Imbas Kecelakaan di Wates, Perjalanan 9 Kereta Dialihkan ke Utara

Baca juga: 2 Pencuri di KA Tawang Jaya Premium Ditangkap di Bekasi dan Banjarnegara, Diblacklist Seumur Hidup

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved