Berita Wonogiri

Kijing Kuno Berserakan di Dasar Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Ada yang Ditulis Pakai Aksara Jawa

Sejumlah kijing berserakan di beberapa titik di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri.

Editor: rika irawati
TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti
Kijing makam kuno bermunculan di dasar Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Senin (11/9/2023), akibat air waduk surut lantaran kemarau ekstrem. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOGIRI - Sejumlah kijing berserakan di beberapa titik di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri.

Dari tulisan yang samar terlihat, kijing-kijing tersebut berumur 50 tahun, bahkan ada juga yang berumur 70 tahun.

Kijing-kijing itu terlihat lantaran air Waduk Gajah Mungkur surut akibat musim kemarau ekstrem.

Biasanya, kijing-kijing ini tenggelam di dasar waduk karena genangan air yang cukup dalam.

Hal itu sekaligus menjadi bukti bahwa pernah ada peradaban di waduk tersebut dan kini tenggelam.

Baca juga: Pencabulan 12 Siswa di Wonogiri, Kepala Sekolah dan Guru Madrasah Ditangkap

Memang, dulunya, Waduk Gajah Mungkur dibuat dengan menggenangi permukiman penduduk yang tersebar di beberapa kecamatan di Wonogiri.

Selain makam, bekas bangunan rumah hingga bekas jembatan juga akan muncul.

Seperti yang terlihat di waduk yang masuk Lingkungan Wuryantoro, Kecamatan Wuryantoro.

Tepat di tepi genangan waduk, puluhan puing-puing makam kembali muncul.

Dikutip dari TribunSolo.com, Senin (11/9/2023), kijing makam kuno itu terlihat berserakan tak beraturan.

Ada yang masih utuh, ada juga yang tinggal puing-puingnya. Sebagian juga rusak karena terkikis air.

Bahkan, dari daratan, ada sejumlah makam yang terlihat masih tergenang air.

Di batu nisan makam itu, ada juga nama pemilik makam yang ditulis menggunakan aksara jawa.

Warga yang ditemui di sekitaran lokasi mengatakan, fenomena munculnya makam kuno itu terjadi setiap tahun, tentunya ketika air waduk surut karena musim kemarau.

Baca juga: Trans Jateng Rute Baru Wonogiri-Sukoharjo-Solo Ramah Difabel: Mau Kemana Tidak Perlu Diantar

Di sejumlah kijing, masih terlihat samar-samar tulisan yang menandakan kapan kijing itu dibuat.

Usianya bervariasi, ada yang tertulis tahun 1977 bahkan ada yang 1957.

Jika dihitung, jumlah makam di sana kurang lebih ada puluhan.

Namun, saat ini, sudah tidak ada yang utuh, karena selain terendam air juga usia makam itu sudah berpuluh-puluh tahun lamanya.

Camat Wuryantoro, Sumardjono Fadjari mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya, ada sejumlah bekas desa/kelurahan di wilayahnya yang kembali muncul ketika kemarau.

"Rumah dan kuburan itu ikut terkena genangan saat proyek pembangunan waduk itu. Makam itu memang ada sebelum pembangunan waduk," jelasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Makam Kuno yang Muncul Hanya saat Kemarau di Waduk Gajah Mungkur, Bukti Bekas Peradaban.

Baca juga: 8 Pegawai Kementerian Keuangan Dipecat, Terbukti Terlibat Tindak Pidana Pencucian Uang

Baca juga: Tertinggal Kapal, Nelayan asal Pemalang Ditemukan di Perairan Bangka setelah 4 Hari Terapung di Laut

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved