Rektor UIN Walisongo Semarang Jawab Tudingan Plagiasi, Ungkap Hasil Penanganan Tim Verifikasi

"Dengan demikian, status pelaporan yang dilakukannya telah gugur dengan sendirinya," ujar Muhtar.

Baca juga: Dua Dosen UIN Walisongo Semarang Divonis 1 Tahun Penjara, Terbukti Korupsi di Seleksi Perdes Demak

Selebihnya, karena tingkat kemiripannya di bawah toleransi standar plagiasi maka karya penelitian kolektif Prof Imam Taufik dinyatakan bebas plagiasi.

Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan 18 anggota Senat Akademik UIN Walisongo yang membuat pernyataan karya penelitian kolektif Prof Imam Taufiq adalah bebas plagiasi.

Surat pernyataan ini dibukukan dan didaftarkan pada 28 Agustus 2023 oleh Dina Ismawati, Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah.

Muhtar berharap, fakta ini membuat penyebaran fitnah dan hoaks dihentikan.

Kliennya pun diakuinya telah memaafkan oknum yang berusaha menjegalnya.

Menurut Muhtar, saat ini, Prof Imam Taufiq sedang fokus mewujudkan program mandatori dan prioritas pengembangan UIN Walisongo, di antaranya pembukaan Fakultas Kedokteran, peningkatan jejaring internasional, dan penguatan akreditasi.

"Maka, beliau berharap, penyebaran hoaks plagiasi dihentikan, jangan ada lagi fitnah, rumor atau isu yang sudah basi tersebut."

"Apalagi, mengkampanyekan cerita fiktif serta kebohongan tentang plagiasi," ujarnya. (*)

Baca juga: Buta Kekuatan Lawan, Shin Tae-yong Pilih Tonton Laga Taiwan vs Turkmenistan untuk Tentukan Strategi

Baca juga: Sebulan Warga Menganti Kesulitan Air, Brimob Pelopor Banyumas Kirim Air Siap Minum dan Air Bersih