Berita Banyumas

Air Galon Masih Jadi Andalan Warga Tipar Banyumas, Sumur Kering Sejak 2 Bulan Lalu

Krisis air bersih membuat lebih dari 2000 warga Desa Tipar, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, mengandalkan air isi ulang untuk kebutuhan harian.

Editor: rika irawati
UNSPLASH/YODA ADAMAN
Ilustrasi kekeringan. Krisis air bersih membuat warga Desa Tipar, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, mengandalkan air isi ulang untuk kebutuhan memasak dan air minum. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Krisis air bersih membuat warga Desa Tipar, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, mengandalkan air isi ulang untuk kebutuhan memasak dan air minum.

Kemarau ekstrem yang dialami sejak dua bulan lalu ini membuat sebagian sumur warga mengering.

Kalau pun masih ada air, air yang dihasilkan berwarna kuning dan berbau tidak sedap sehingga tak layak konsumsi.

Di wilayah ini, lebih dari 2000 warga yang mengalami kekeringan.

Baca juga: Warga Wanarata Banyumas Kesulitan Air Bersih, Antre 24 Jam di Sumber Hanya Dapat 4 Ember

Suwarto, warga RT 001 RW 007 Desa Tipar mengatakan, krisis air bersih mulai dirasakan hampir dua bulan terakhir.

"Sumur rata-rata airnya sudah kering. Kalau tidak kering, airnya berubah jadi kuning dan bau tidak enak," ungkap Suwarto saat menerima bantuan air bersih dari Polresta Banyumas, Kamis (24/8/2023).

Bantuan air bersih sebanyak 7.000 liter ini dikirim menggunakan kendaraan taktis water cannon.

Warga lain, Partini mengatakan, atas kondisi itu, sebagian warga terpaksa membeli air galon untuk kebutuhan makan dan minum sehari-hari. Hal ini karena air sumur tidak layak konsumsi.

"Kalau untuk minum dan masak, beli, harganya Rp5.000 per galon. Tapi, kalau saya, minta ke tetangga karena tidak ada uang untuk beli air galon," kata Partini.

Baca juga: Warga Tipar Banyumas Mulai Kekeringan, Sebulan Terakhir Beli Air Galon untuk Kebutuhan Harian

Kepala Desa Tipar Suwarto mengatakan, wilayah terdampak kekeringan di wilayah berada di RW 06, 07, dan 08.

"Sementara ini, yang mengalami krisis air bersih di tiga RW. Kalau musim kemaraunya panjang, bisa bertambah lagi," ujar Suwarto.

Sementara itu, Kapolresta Banyumas Kombes Edy Suranta Sitepu mengatakan, hari ini, pihaknya mengirimkan air bersih di tiga lokasi berbeda.

"Selain di Desa Tipar, hari ini, kami juga mengirimkan air bersih di Desa Panusupan, Kecamatan Cilongok, dan Desa Karangrau, Kecamatan Banyumas."

"Mudah-mudahan dapat dimanfaatkan masyarakat. Secara kontinu kami juga menggerakkan polsek untuk memonitor," kata Edy. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Air Sumur Berubah Jadi Kuning dan Bau, Warga Tipar Banyumas Harus Beli Air Bersih Rp 5.000 Per Galon".

Baca juga: Pemilihan Ketua Persegal Tegal Diwarnai Walk Out, Wakil Wali Kota Jumadi Terpilih secara Musyawarah

Baca juga: Insiden Pot Beton di Taman Jatuh Tewaskan Bocah, Ini Tanggapan Pemkab Cilacap

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved