Berita Wonosobo
Selamat 38 Anggota Paskibra Wonosobo Dikukuhkan, Ini Daftar Sekolah Asalnya
Anggota Paskibra akan bertugas pada upacara pengibaran dan penurunan bendera HUT ke-78 Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus besok hari.
Penulis: Imah Masitoh | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, Sebanyak 38 anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kabupaten Wonosobo tahun 2023 resmi dikukuhkan oleh Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, Rabu (16/8/2023) di Pendopo Bupati.
Anggota Paskibra akan bertugas pada upacara pengibaran dan penurunan bendera HUT ke-78 Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus besok hari.
Sebelumnya, sejak 1 Agustus lalu, anggota Paskibra telah mengikuti latihan keras demi dapat mengibarkan bendera pada upacara HUT ke-78 Kemerdekaan RI dengan maksimal.
Anggota Paskibra tahun ini berasal dari siswa-siswi pilihan SMA/sederajat di Kabupaten Wonosobo.
Di antaranya SMAN 2 Wonosobo, SMAN 1 Wonosobo, SMA Muhammadiyah Wonosobo, SMKN 1 Wonosobo, MAN 2 Wonosobo, SMAN 1 Mojotengah, SMAN 1 Sapuran, SMKN 2 Wonosobo, MAN 1 Wonosobo, SMAN Watumalang, SMK Takhasus, SMK Muhammadiyah Wonosobo, SMAN 1 Wadaslintang, SMAN 1 Kaliwiro, SMKN 1 Wadaslintang, SMA Takhasus, dan SMKN 1 Sukoharjo.
Baca juga: Program Unggulan Wonosobo untuk Pendidikan, Upacara Berbahasa Jawa Diterapkan
Bupati Wonosobo melalui amanatnya menyampaikan apresiasi kepada anggota Paskibra yang hari ini dikukuhkan.
Bupati Afif menyampaikan, pengukuhan ini adalah awal dari perjuangan anggota Paskibra yang tidak boleh berhenti seiring dengan berakhirnya momentum peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia esok hari.
"Jiwa nasionalisme, patriotisme, kepeloporan, serta kepemimpinan yang terbentuk, harus dijadikan sebagai bagian dari kepribadian, dan senantiasa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.
Bupati Afif berpesan, agar para siswa yang terpilih ini menjadikan momen ini sebagai kebanggan dan menanamkan patriotisme, rasa cinta tanah air dan bangsa.
Baca juga: Berada di Ketinggian Sekitar 1800 mdpl, Desa Terpencil di Batang Kini Terkoneksi Internet
Jadikan semangat kebersamaan dan gotong royong sebagai kunci, dalam membangun Indonesia tercinta. Jadikan pula toleransi dan tolong-menolong sebagai landasan, untuk menjalin persaudaraan serta mempererat persatuan dan kesatuan.
"Tanamkan dalam hati kalian, prinsip rela berkorban demi keutuhan bangsa dan negara Republik Indonesia, harumkan nama keluarga, masyarakat, daerah, bangsa, dan negara, serta berusaha menjadi teladan yang baik bagi umat manusia di manapun berada," pesannya. (ima)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.