Berita Jateng
Ganjar Klaim Kemiskinan Ekstrem di Jateng Berkurang: RTLH dan Listrik Butuh Banyak Intervensi
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengklaim, progres intervensi penanganan kemiskinan ekstrem (PKE) di Jawa Tengah menunjukkan grafik yang bagus.
Ada yang kita latih, ada yang kemudian kita dorong dan bantu untuk bisa bekerja di perusahaan," jelasnya.
Progres intervensi untuk jamban bagi keluarga miskin ekstrem juga terus menurun angkanya.
Saat ini sebanyak 13.993 rumah telah memiliki jamban.
Sisanya masih ada sekitar 15.574 rumah yang harus diintervensi.
"Jamban juga bagus ini, turun terus angkanya.
Sumber air ini agak kesulitan di beberapa daerah remote, maka tadi di daerah ada yang bilang mencari 'dukun air'. Apakah dengan teknologi atau orang yang paham di desa," kata Ganjar.
Baca juga: Gubernur Ganjar Percepat Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem di 17 Kabupaten Prioritas di Jawa Tengah
Sementara, untuk angka yang masih membutuhkan banyak intervensi adalah RTLH dan listrik yang menurut Ganjar juga akan terus digenjot untuk RTLH.
Selama ini gotong royong yang dilakukan menunjukkan grafik penurunan yang bagus.
Adapun untuk kebutuhan intervensi listrik ini juga masih banyak.
Saat ini, data yang sudah diintervensi sebanyak 3.283 rumah tangga dan masih ada sekitar 12.596 rumah tangga yang menunggu untuk diintervensi.
Untuk klaster ini, kata Ganjar, dibutuhkan kerja sama dengan PLN, karena ternyata masih ditemukan adanya data yang tidak sinkron.
"Terakhir tertinggi itu listrik ternyata.
Listrik itu urusannya dengan PLN maka ada data yang tidak sinkron antara data yang masuk di DTKS dengan yang harus diintervensi.
Maka saya sampaikan, yuk kita carikan cara yang lain saja.
Kalau perlu ditempeli dengan tenaga surya yang penting di tempat itu ada," katanya.
Baca juga: Atasi Kemiskinan Ekstrem di Jateng, Ganjar Gandeng Perusahaan Besar Gelontorkan CSR untuk Pelatihan
Berdasarkan data itu, Ganjar mendorong adanya kerja sama antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kota dan kabupaten.
Di mana ada tempat yang masih terdapat kemiskinan ekstrem agar melakukan percepatan.
"Saya dorong di tahun 2024, karena target dari Presiden Jokowi musti turun kemiskinan ekstremnya menjadi nol persen.
Kalau saya bilang mendekati nol, itu bisa kita kejar," ungkapnya.
Untuk dapat mencapai target itu, Ganjar menyampaikan masih ada dua kesempatan menggunakan anggaran, baik di Pemprov maupun di Pemkab.
Yaitu APBD perubahan tahun ini dan APBD murni 2024.
Ia juga menekankan agar bantuan dari Pemprov Jateng kepada kabupaten atau desa untuk dikonsentrasikan pada penanganan kemiskinan ekstrem.
"Sudah saya sampaikan bantuan keuangan dari provinsi ini akan kita dorong untuk pengentasan kemiskinan.
Jadi nanti teman-teman di kabupaten/kota minta tolong bantuannya diarahkan ke sana.
Programnya sudah ada, tinggal konsentrasi dan datanya saja biar fix," imbuhnya. (*)
Baca juga: Gubernur Ganjar Izinkan Kades Geser Bantuan Pemprov untuk Tangani Kemiskinan Ekstrem
44 Pendamping Koperasi Merah Putih di Jateng Ikut Bimtek, Punya Tugas Dorong Profesional Berbisnis |
![]() |
---|
Lama tak Ada Kabar Sudirman Said Ambil Job Jadi Rektor di Tegal, Ngaku Punya Utang |
![]() |
---|
Area Makam Leluhur Presiden Prabowo di Banyumas Ditanami Bibit Kelapa Kopyor |
![]() |
---|
Tak Terima Anaknya Dilecehkan, Seorang Ayah Labrak Pengamen di Brebes |
![]() |
---|
Kampus Megah Baru Berdiri di Tegal, Dipimpin Langsung Mantan Menteri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.