Berita Cilacap
Warisem Warga Kampung Laut Cilacap Tak Risau Lagi Musim Kemarau Tahun Ini, Air Bersih Melimpah
Setiap musim kemarau, warga Kampung Laut, Cilacap, Jawa Tengah kekurangan air bersih, tak terkecuali Warisem (32).
TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Setiap musim kemarau, warga Kampung Laut, Cilacap, Jawa Tengah kekurangan air bersih, tak terkecuali Warisem (32).
Musim kemarau seperti sekarang ini, sumber air yang ada rasanya asing dan tidak layak konsumsi.
Warisem dan ribuan warga lainnya terpaksa membeli air bersih.
Mereka harus merogoh uang Rp7.000 perjeriken air bersih.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Cilacap Hari Ini Jumat 11 Agustus 2023: Cerah Sepanjang Hari
Kondisi tersebut kerap terjadi di musim kemarau tahun-tahun kemarin.
Pada tahun ini, Warisem dan warga lain beruntung tidak lagi kekurangan air bersih sekaligus tidak perlu membeli air bersih dengan harga cukup mahal.
Warisem dan ribuan warga Kampung Laut, Cilacap tak risau lagi.
Stok air bersih untuk warga sudah melimpah, dengan dibangunnya SPAM Gandrungmangu oleh Kementerian PUPR.
SPAM dengan kapasitas 100 liter per detik itu diresmikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Kamis 10 Agustus 2023.
Baca juga: Ombudsman RI dan Pemkab Cilacap Tandatangani MOU Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
"Seneng banget, sekarang kalau musim kemarau tidak perlu beli air.
Air sudah mengalir di rumah dan kualitasnya lebih jernih dan tidak bau," ucap Warisem.
Biasanya, ia terpaksa membeli air untuk kebutuhan rumah tangganya.
Harga air Rp7.000 per jeriken itu cukup mahal bagianya dan juga banyak warga lain di sekitar.
Baca juga: Korban Bencana Tanah Gerak Karanggintung Dapat Bantuan Instalasi Air Bersih dari PMI Cilacap
Sehingga, itu dirasa membuat warga kesulitan.
"Ya selama puluhan tahun dulu seperti itu, harus beli.
Airnya juga nggak jernih, masih bau.
Kalau sekarang senang, air sudah gampang dan kualitasnya lebih bagus," ucapnya.
Hal senada disampaikan Sumini (40) warga Kecamatan Kampung Laut lainnya.
Baca juga: Terdampak Kekeringan, Warga Desa Rawaapu Cilacap Berharap Rutin Dibantu Air Bersih
Selama bertahun-tahun, ia selalu kesulitan air bersih setiap musim kemarau tiba.
"Alhamdulillah sudah nggak beli lagi sekarang, katanya masih gratis.
Ya meskipun nanti bayar, tidak semahal beli air di luaran.
Dan kualitasnya juga lebih bagus, jadi lebih sehat," ujarnya.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo hadir langsung untuk meresmikan operasional SPAM Gandrungmangu Cilacap.
Didampingi PJ Bupati Cilacap dan sejumlah pejabat Kementerian PUPR, Ganjar meresmikan dengan memutar keran air secara simbolis.
"Kita terus mendorong dan melakukan percepatan distribusi air bersih.
Terimakasih pada Kementerian PUPR memberikan bantuan dan PDAM menyalurkan pada masyarakat, sehingga masyarakat akihirnya bisa mendapatkan suplai air bersih dengan baik," ucap Ganjar.
Memang lanjut dia, di daerah semacam Kampung Laut ini, air masih menjadi kendala.
Baca juga: 105 Desa di 20 Kecamatan di Cilacap Rawan Kekeringan, BPBD Siapkan 490 Tangki Air Bersih
Apalagi saat musim kemarau, warga biasanya harus membeli dengan harga cukup mahal.
"Hari ini kita senang, karena sudah puluhan tahun mereka kesulitan air bersih sekarang sudah teratasi.
Karena kapasitasnya cukup tinggi, suplai air di musim kemarau seperti ini juga sudah aman.
Sekarang mereka bisa Bika keran di rumah masing-masing," jelasnya.
Ganjar berharap warga ikut merawat SPAM Gandrungmangu.
Ia juga berharap, dengan tercukupinya kebutuhan air bersih, maka gaya hidup mesti harus sehat.
"Tidak boleh lagi ada yang BAB di sungai, semua harus hidup sehat," imbuhnya. (*)
Baca juga: Kekeringan Mulai Melanda Cilacap, Desa Bojong Kawunganten Dibantu Air Bersih
Prakiraan BMKG, Awal September Kabupaten Cilacap Masih Diguyur Hujan |
![]() |
---|
Terbongkar Ayah Cabuli Anak di Cilacap setelah Korban Hamil. Sekamar Sejak Kecil, Ibu Meninggal |
![]() |
---|
Pilu, Anak di Cilacap Dicabuli Ayah Kandung, Terbongkar setelah Warga Curiga Kehamilan Korban |
![]() |
---|
Cilacap Siaga Banjir! Hujan Lebat Masih Sering Turun, Tanggul Sungai Citanduy Hampir Jebol |
![]() |
---|
Mahasiswa STMIK Komputama Sulap Gedebok Jadi Kerajinan Tangan, Dapat Penghargaan dari Telkom |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.