Berita Wonosobo

Wacana Geopark Dieng, Geosite Tersebar di Dua Kabupaten

Skema kolaborasi pentahelix dibutuhkan untuk wujudkan Kawasan Dieng sebagai Geopark Nasional.

Penulis: Imah Masitoh | Editor: khoirul muzaki
Ist
Acara pembukaan Forum Grup Discussion (FGD) ke-II Penyusunan Rencana Induk Geopark Dieng, Selasa (1/8/2023) di Pendopo Taman Syalendra Dieng, Wonosobo. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Skema kolaborasi pentahelix dibutuhkan untuk wujudkan Kawasan Dieng sebagai Geopark Nasional.


Melalui skema kolaborasi pentahelix, upaya mendorong munculnya aktifitas pemberdayaan masyarakat yang inovatif dan kolaborasi dengan berbagai pihak.


Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah (Setda) Wonosobo, Junaedi menyampaikan, dukungan pemerintah pusat dan provinsi diperlukan mengingat, Geopark Dieng meliputi Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara.


“Kami sangat menyadari bahwa masing-masing kabupaten tidak dapat berjalan sendiri-sendiri, kami harus berkolaborasi untuk dapat mewujudkan pengembangan Geopark Dieng yang kita cita-citakan bersama,” ucapnya saat membuka Forum Grup Discussion (FGD) ke-II Penyusunan Rencana Induk Geopark Dieng, Selasa (1/8/2023) di Pendopo Taman Syalendra Dieng, Wonosobo.  


Lebih lanjut dijelaskan, FGD ini diselenggarakan sebagai lanjutan dari FGD pertama yang diadakan di Banjarnegara. 

Baca juga: Sempat Dititipkan di Pesantren Biar Taubat, Polisi di Magelang Ini Akhirnya Dipecat


FGD kali ini mengambil topik 'Rumusan Visi dan Rencana Aksi Pengembangan Geopark Dieng' yang difasilitasi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/ Bappenas) Republik Indonesia, dengan fokus Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Geopark Dieng.


Junaedi berharap kegiatan FGD Persiapan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Geopark Dieng ini dapat menjadi tonggak awal kemajuan pariwisata di Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara.


"Serta mampu mendukung kemajuan pertanian dan potensi-potensi lainnya, diikuti dengan tumbuhnya perekonomian daerah, kelestarian alam dan lingkungan hidup yang terjaga,” imbuhnya.

Baca juga: Taruhan Nyawa Tim SAR saat Evakuasi Penambang di Banyumas, Pingsan hingga Nyaris Terjebak di Sumur


Pengembangan Geopark merupakan instrumen pembangunan daerah yang mengedepankan kaidah-kaidah keberlanjutan dalam upaya transformasi ekonomi dengan menciptakan nilai tambah dari kekayaan alam dan budaya.


Tujuan utamanya tentunya untuk kesejahteraan masyarakat lokal dan kelestarian alam. 


Maka dari itu, perlunya memperhatikan dan berbasis pada konsep manajemen pembangunan kawasan berkelanjutan bagi konservasi, edukasi, dan pembangunan ekonomi lokal.


Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Wonosobo, Jaelan menambahkan, wacana pembentukan Geopark Dieng sudah berlangsung sejak 2015. 


Kawasan Dieng nantinya akan dikembangkan dengan tiga pilar utama, yaitu konservasi, edukasi, dan pengembangan ekonomi lokal. 


Penyusunan Rencana Induk Geopark atau Taman Bumi tengah menjadi fokus pemerintah Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo.


“Kawasan Dieng menjadi sebuah wilayah yang memiliki warisan dan keanekaragaman geologi yang bernilai. Selain itu kawasan Dieng juga menyimpan keragaman budaya, keanekaragaman hayati, dan keragaman budaya yang menyatu di dalamnya," ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved