Berita Wonosobo

Wacana Geopark Dieng, Geosite Tersebar di Dua Kabupaten

Skema kolaborasi pentahelix dibutuhkan untuk wujudkan Kawasan Dieng sebagai Geopark Nasional.

Penulis: Imah Masitoh | Editor: khoirul muzaki
Ist
Acara pembukaan Forum Grup Discussion (FGD) ke-II Penyusunan Rencana Induk Geopark Dieng, Selasa (1/8/2023) di Pendopo Taman Syalendra Dieng, Wonosobo. 


Jaelan menjelaskan, saat ini proses penyusunan rencana induk Geopark Dieng dalam tahapan perumusan dan inventarisasi aksi-aksi dari pemangku kepentingan. 


Salah satunya melalui FGD ini, guna mengoptimalkan partisipasi berbagai pihak dalam penyusunan rencana induk.


Jaelan juga menyebut, terdapat 23 geosite yang masuk dalam kawasan Geopark Dieng, yaitu 10 geosite di kawasan Dieng Wonosobo dan 13 geosite di kawasan Dieng Banjarnegara. 


10 geosite yang masuk wilayah Wonosobo antara lain Telaga Menjer, Kompleks Telaga Warna, Telaga Cebong, Bukit Sikunir, Gunung Api Pakuwaja, Bukit Prambanan, Gunung Seroja, Gunung Bisma, Bukit Sidede, dan Tuk Bimo Lukar. 

Baca juga: Kisah Pria Jepang yang Ingin Menjadi Anjing, Rela Habiskan Rp213 Juta untuk Kostum


Jaelan menyebut, tahapannya memang tidak mudah, selama 15 tahun sudah memulai upaya dari mengajukan kualifikasi kelayakan dari geosite, dan hingga akhir tahun 2022 kemarin ditetapkan menjadi heritage atau geosite oleh ESDM. 


"Ditargetkan Agustus ini rencana induk pengembangan selesai kita susun, sehingga awal September bisa diajukan untuk penetapan geopark nasional dan diawal 2024 sudah mulai ada assessment lapangan oleh tim geopark nasional ke Dieng,” jelasnya.


Jaelan berharap setelah ditetapkan sebagai geopark nasional, langkah berikutnya adalah Dieng ditetapkan menjadi salah satu warisan geopark global UNESCO sehingga suaranya akan lebih vokal lagi dan memberikan kebermanfaatan serta dampak yang lebih dengan mengutamakan konservasi alam. (ima)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved