Berita Jateng

Kreatif, Karakter Ganjar Mejeng di Diorama 3 Dimensi Tour de Borobudur

Total ada delapan maskot yang nantinya juga digunakan sebagai trofi bagi para pemenang gelaran Tour de Borobudur.

ist
Diorama tiga dimensi yang berisikan ikon unik khas dari berbagai daerah di Indonesia. Pembuatan diorama ini terinsipirasi dari tema Tour de Borobudur Unity in Diversity. Ikon ini juga rencananya untuk trofi gelaran internasional di Borobudur tersebut. 

Dalam ritual tersebut, para pemain Coka Iba mengenakan topeng dengan karakter yang berbeda-beda.

Sementara Wolay merupakan tradisi asli daerah Poopo.

Poopo adalah sebuah desa di kecamatan Ranoyapo, Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara. Mayoritas warga Desa Poopo merupakan petani.

Baca juga: Ihwal Kelanjutan Program Jokowi Hilirisasi Mineral, Ganjar: Harus Kita Teruskan

Zaman dulu, nyaris semua petani setempat merasa terganggu dengan keberadaan moyet/yaki atau yang biasa disebut wolay.

Para petani kemudian mebuat semacam orang-orangan sawah untuk mengusir yaki tanpa menyakiti.

Kini, Wolay digaungkan untuk melindungi populasi yaki yang terancam punah lantaran kerap diburu untuk dijadikan bahan makanan.

Diorama 3 Dimensi

Tak sekadar gambar, maskot Tour de Borobudur XXIII diwujudkan dalam bentuk diorama 3 dimensi.

Delapan ikon tersebut direalisasikan dengan bahan dasar epoxy clay.

Yonata sengaja memilih bahan epoxy clay karena sifatnya yang kokoh ketika benar-benar kering.

Nyaris seperti plastik, tapi keras.

Sayang, membangun diorama dari epoxy clay terbilang rumit.

Baca juga: Santri Ganjar Jateng Berdayakan Emak-emak di Pemalang, Bikin Hantaran Sederhana Jadi Cuan

Hingga Yonata harus melibatkan lima orang untuk membuatnya.

Salah satunya seniman clay asal Surabaya, Perta Dewi Handayani.

Sementara yang lainnya adalah siswa SMP Kristen Tritunggal Semarang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved