Berita Tegal
Suhu di Puncak Gunung Slamet Tegal Tembus 3 Derajat Celsius, Ini yang Harus Disiapkan Pendaki
Memasuki musim kemarau, suhu udara di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, jauh lebih dingin dari biasanya.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, SLAWI - Memasuki musim kemarau, suhu udara di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, jauh lebih dingin dari biasanya.
Udara dingin ini biasa dirasakan, terutama ketika malam hari hingga menjelang pagi.
Cuaca ekstrem ini, juga turut dirasakan para pendaki Gunung Slamet via jalur Permadi Guci, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal.
Serang porter (pembawa barang) di Gunung Slamet, Airul mengeatakan, suhu udara di Pos 5 atau di Watu Ireng, dua pekan terakhir mencapai 3 derajat Celsius.
Pos 5 berada di ketinggian 2930 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Baca juga: Ini Biaya dan Persyaratan Mendaki Gunung Slamet Via Jalur Permadi Guci Tegal
Sementara, pada Minggu (23/7/2023) pukul 06.00 WIB, suhu udara di puncak gunung setinggi 3.100 mdpl, terpantau 6 derajat Celsius.
"Musim kemarau cuacanya memang cukup dingin karena rata-rata 3 sampai 6 derajat celcius. Tapi, meski demikian, para pendaki Gunung Slamet akan disuguhkan pemandangan yang indah karena cuaca cerah di pagi hari."
"Di puncak cerah, semuanya terlihat jelas meskipun lebih dingin," ungkap Airul, Selasa (25/7/2023).
Sementara, imbuh Airul, suhu di lingkungan basecamp Permadi Guci, berkisar 14-15 derajat Celsius saat malam hari.
Sedangkan ketika sore hari, suhu udara terpantau 21 derajat Celcius atau lebih.
Melihat cuaca yang bersuhu dingin ekstrem, Airul berpesan kepada para pendaki agar menjaga kesehatan dan kondisi tubuh.
Juga, membawa perlengkapan pendakian yang bisa menghangatkan tubuh.
"Bagi para pendaki gunung, terutama pemula, jangan lupa membawa jaket tebal, sleeping bag, selimut, memakai baju tebal, celana yang nyaman, dan peralatan keamanan yang sekiranya dibutuhkan."
"Tidak kalah penting, pastikan tubuh dalam kondisi fit dan siap mendaki," imbau Airul.
Baca juga: Tak Kuat Dilewati Beckhoe, Jembatan Darurat Kali Kemiri Tegal Patah Jadi Dua. Warga Terpaksa Memutar
Airul juga mengimbau pendaki yang memiliki riwayat asma (sesak napas) agar lebih berhati-hati dan sebelum melakukan pendakian harus memeriksa kesehatan terlebih dahulu.
"Jangan memaksakan diri jika memang kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk mendaki," pesannya.
Airul juga mengatakan, pentingnya membawa perbekalan yang dibutuhkan.
"Seperti membawa makanan, beras, sayuran atau yang berkuah, mie, dan lain-lain. Tujuannya, asupan makanan terjamin untuk menjaga kondisi tubuh tetap stabil selama perjalanan."
"Selain itu, mempelajari kondisi gunung yang akan didaki juga sangat penting sehingga bisa memperkirakan apakah sanggup dan aman atau tidak," ujarnya. (*)
Baca juga: Pesinetron Bobby Joseph Minta Maaf Tersandung Lagi Kasus Narkoba, Kini Terancam 15 Tahun Penjara
Baca juga: Pelaku Pungli di KPK Diduga Lebih dari 1 Orang, Penyidik Minta Keterangan 70 Saksi
Dedy Yon Gandeng Kejaksaan Sosialisasikan Monitoring dan Evaluasi Pengamanan Proyek Strategis Daerah |
![]() |
---|
Tunjangan Perumahan Ketua DPRD Kota Tegal Tembus 21 Kali Lipat UMK, Baru Ditetapkan 3 Maret 2025 |
![]() |
---|
287 Pemuda di Tegal Dapat Beasiswa Kuliah dari Pemkab, Diterima di 4 Perguruan Tinggi |
![]() |
---|
Pascademo Rusuh di Kota Tegal, Pelajar, Mahasiswa, Hingga Driver Ojol Mendeklarasikan Damai |
![]() |
---|
Warga Curiga, Kos Tempat Pembunuhan di Mintaragen Tegal Menjadi Tempat Prostitusi. Ini Alasannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.