Haji 2023

Tantangan Jemaah Haji Lansia Tempuh 4 Km untuk Lempar Jamrah, Paito: Macul Jadi Modal Fisk Berhaji

Perjuangan menempuh perjalanan 4 kilometer di Terowongan Mina menjadi tantangan bagi jemaah haji, terutama lansia, untuk melakukan lempar jamrah.

Editor: rika irawati
Tribunnews/Bahaudin/MCH219
ILUSTRASI. Suasana di Jamaraat ketika jemaah haji melaksanakan lempar jamrah, Rabu (14/8/2019) dini hari Waktu Arab Saudi. Untuk melaksanakan lempar jamrah, jemaah haji harus menempuh perjalanan 4 kilometer yang cukup melelahkan, terutama bagi jemaah lansia. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, MEKKAH - Perjuangan menempuh perjalanan 4 kilometer di Terowongan Mina menjadi tantangan bagi jemaah haji, terutama lanjut usia (lansia), untuk melakukan lempar jamrah.

Namun, semangat ditunjukkan Paito, jemaah haji lansia asal Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Jalannya cepat. Dia membawa bekal beberapa botol air minum di dalam tas untuk bekal melempar jamrah.

Terselip cerita dari Paito yang saat ditemui usai melempar jamrah terlihat kebingungan karena kehilangan rombongan saat keluar dari area pelemparan jamrah.

Beruntung, Paito ditemukan petugas kemudian diantar ke tenda penginapan di Mina, berkumpul dengan rombongannya.

Fisiknya kecil, sudah agak membungkuk, namun saat berjalan, cepat sekali.

"Ke terowongan Mina menuju tempat melempar jamrah seperti naik gunung, kebiasaan saya di kampung," ujarnya dengan dialek Jawa, sesekali dicampur bahasa Indonesia.

Baca juga: Sempat Telantar di Muzdalifah akibat Macet, Jemaah Haji Indonesia Lanjutkan Ibadah di Mina

"Di kampung masih suka bertani, macul (mencangkul). Jadi modal fisik pergi haji," sepenggal cerita Paito yang mengaku sempat khawatir tak tahu arah ke tempat penginapan di Mina sebelum akhirnya berhasil ditemui.

Semangat melaksanakan lempar jamrah sebagai bagian dari menuntaskan ibadah haji juga ditunjukkan Subhan, jemaah lansia asal Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Dia terlihat membawa segenggam kerikil saat hendak melaksanakan Nafar Awal.

Berada di barisan rombongan, keringat terlihat bercucuran dan jalannya agak terseok-seok.

Meskipun begitu, pria paruh baya ini semangat menuju tempat pelemparan jamrah.

Kondisi terowongan menuju tempat pelemparan jamrah yang lumayan sesak, tak mambuat Subhan dan jemaah haji lain dari Indonesia, terutama yang berusia sepuh, kehilangan tenaga.

Smabil berjalan beriringan, mereka semangat menuju tempat yang dituju.

Terowongan Mina atau biasa disebut Terowongan Haratul Lisan merupakan akses pejalan kaki yang membentang di bawah pegunungan.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved