Berita Semarang

Mbah Ngatemi Jadi Korban Penipuan di Semarang, Uang Rp5 Juta Hasil Jual Kerupuk Ditukar Uang Palsu

Ngatemi (80), warga Karangduren, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, sedih uang hasil penjualan kerupuk karak Rp5 juta raib.

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: rika irawati
Tribunnews.com
Ilustrasi uang palsu (upal). Pedagang kerupuk karak di Tengaran, Kabupaten Semarang, Ngatemii (80), menjadi korban penipuan modus tukar uang yang ternyata uang palsu. Dia kehilangan uang Rp5 juta hasil penjualan kerupuk. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, UNGARAN - Ngatemi (80), warga Karangduren, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, sedih uang hasil penjualan kerupuk karak Rp5 juta raib.

Dia tak menyadari lantaran uang tersebut ditukar uang palsu oleh pelaku.

Dia baru mengetahui saat akan menyetor uang hasil penjualan kerupuk karak itu ke distributor, Senin (12/6/2023).

Ngatemi mengatakan, penukaran uang itu terjadi pada Jumat (9/6/2032).

Dia dihampiri seorang pria yang hendak membeli kerupuk karak yang dia bawa, di sekitar SMK Tengaran, Kabupaten Semarang.

Saat itu, Ngatemi dalam perjalanan berjualan keliling ke Pasar Kembangsari.

Baca juga: Beli HP di Salatiga Pakai Uang Palsu, Warga Pandean Magelang Dibekuk Polisi. Ada Alat Pembuat di Kos

Pria tersebut membeli kerupuk dagangan Ngatemi seharga Rp75 ribu.

Tak hanya membeli, lanjut Ngatemi, pria tersebut terus mengajaknya berbincang.

Setelah itu, pria tersebut meminta tolong untuk menukar uang pecahan Rp 100 ribu-an miliknya dengan uang pecahan milik Ngatemi.

"Pria itu memakai helm dan jaket, dia minta tukar Rp3 juta dengan alasan untuk membayar tukangnya."

"Uang miliknya Rp100 ribu-an, dilipat, ditukar dengan pecahan kecil Rp20 ribu dan Rp50 ribu milik saya," kata Ngatemi.

Tak berhenti di situ, setelah pria yang mengaku bekerja di sebuah SMP negeri di Tengaran tersebut pergi, datang seorang laki-laki lain yang juga tak dikenal, pun meminta menukar uang.

Pria kedua membeli karak seharga Rp20 ribu dan meminta tukar uang Rp100 ribu-an sebanyak Rp2 juta dengan pecahan milik Ngatemi.

"Uangnya juga sama, dilipat," imbuh dia.

Baca juga: Warga Ungaran Semarang Pakai Uang Palsu untuk Belanja di Pasar Sukoharjo, Harus Kembali ke Penjara

Ngatemi sama sekali tak menaruh curiga jika uang yang diterimanya, palsu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved