Berita Solo

Pelatih Silat Jadi Tersangka Tewasnya Pelajar SMP Klaten, Tendang Korban hingga Tulang Rusuk Patah

Pelatih silat ditetapkan sebagai tersangka kasus tewasnya pelajar SMP di Kecamatan Wonosari, Klaten, saat berlatih pencak silat.

Editor: rika irawati
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Ilustrasi jenazah. Polisi menetapkan pelatih silat yang masih dibawah umur atas kematian AP, pelajar SMP di Klaten yang meninggal saat latihan silat. Pelatih berinisial ZR (14) itu diduga melakukan kekerasan lewat cara menendang dada dan perut sebelum korban tumbang dan meninggal dunia. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SOLO - Pelatih silat ditetapkan sebagai tersangka kasus tewasnya pelajar SMP di Kecamatan Wonosari, Klaten, saat berlatih pencak silat.

Hasil pemeriksaan polisi, korban meninggal dengan tiga tulang rusuk patah.

Kasi Humas Polres Klaten Iptu Abdillah mengatakan, tersangka juga masih dibawah umur, berinisial ZR (14).

Saat ini, ZR berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH).

"Betul, sudah ada penetapan, inisial ZR (14), selaku pelatih. Ini akan ditangani secara khusus karena melibatkan anak dan kami akan koordinasi dengan BAPAS," ungkap Iptu Abdillah dikutip dari Tribunsolo.com, Rabu (31/5/2023).

Baca juga: Pelajar SMP di Klaten Meninggal saat Latihan Silat, Dilaporkan ke Polisi Terjatuh

Baca juga: Hasil Autopsi Pelajar SMP di Klaten yang Tewas saat Latihan Silat Diungkap: Meninggal karena Lemas

Setidaknya, ada 11 saksi yang telah diperiksa Polres Klaten dalam kasus ini.

Selain pemeriksaan saksi, Polres Klaten juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta autopsi jenazah korban di RS Bhayangkara Yogyakarta.

Dari sejumlah proses pemeriksaan tersebut, Polres Klaten menetapkan ZR yang diketahui melakukan kekerasan terhadap korban.

Pelaku disebut melakukan kekerasan kepada korban dengan cara memukul dan menendang.

"Setelah pemanasan kurang lebih 30 menit dan melakukan kuda-kuda, korban mendapatkan 2 kali pukulan dan 2 kali tendangan di dada dan perut dari ZR, yang juga dilakukan ke siswa lain," tambahnya.

Karena pukulan dan tendangan itu, korban kemudian terjatuh dan kepalanya membentur tepi lantai masjid.

Akibatnya, korban mengalami patah tulang iga serta memar di paru-paru yang menyebabkan korban meninggal dunia.

Baca juga: Iseng, Jempol Kaki Remaja di Klaten Tergembok. Tengah Malam Terpaksa ke Kantor Damkar

Korban dilaporkan meninggal dunia saat berlatih pencak silat sekitar pukul 18.00 WIB di halaman Masjid Baiturrahman Desa Wadung Getas, Kecamatan Wonosari.

Latihan itu diikuti sekitar lima orang.

Korban sempat dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Delanggu dan dinyatakan sudah meninggal dunia.

Keluarga yang mendapati korban meninggal secara mendadak dan ada kejanggalan kemudian melaporkan ke pihak kepolisian. (*)

Baca juga: Modal Nikah Rp1 Miliar Milik 13 Pasangan Calon Pengantin di Semarang Raib, Dibawa Kabur Pemilik WO

Baca juga: Info Haji: Cuaca di Madinah Berstatus Siaga III, Suhu Udara Siang Mencapai 41 Derajat Celsius

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved