Berita Semarang

Saksi Kunci Kasus Mutilasi di Tembalang Semarang Ungkap Alasan Tak Lapor Polisi: Saya Takut Dibunuh

Imam, saksi kunci kasus pembunuhan bos usaha isi ulang galon dan ges elpiji di Tembalang, Kota Semarang, mengungkap alasan tak lapor polisi.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/IWAN ARIFIANTO
Tersangka pembunuhan disertai mutilasi dan mayat dicor Muhammad Husen dan Imam menjalani rekonstruksi di Jalan Mulawarman Raya, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Rabu (24/5/2023). Keduanya memperegakan adegan berbincang selepas Husen membunuh bosnya, Irwan Hutagalung. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Imam (17), saksi kunci kasus pembunuhan Iwan Hutagalung (53), bos usaha isi ulang galon dan ges elpiji di Tembalang, Kota Semarang, mengungkap alasan tak melapor ke polisi terkait rencana pembunuhan.

Imam mengaku takut menjadi korban pembunuhan berikutnya dari pelaku, Muhammad Husen.

Sebelum kejadian, dia juga sempat menasihati agar Husen tidak melakukan niatnya membunuh.

Hal ini disampaikan Imam saat menjalani rekonstruksi di Jalan Mulawarman Raya, Tembalang, Rabu (24/5/2023).

Baca juga: Tak Lapor Polisi, Pedagang Angkringan Jadi Tersangka Kasus Mutilasi di Tembalang Semarang

Dalam rekonstruksi tersebut, polis menghadirkan Imam dan Husen. Juga, Yuli, mantan karyawan tempat usaha Irwan Hutagalung.

Rekontruksi dimulai pukul 09.50 WIB. Hingga pukul 11.18 WIB, rekonstruksi masih berlangsung.

Saat menjalani rekonstruksi, Imam mengaku sempat dicurhati Husen yang berniat membunuh bosnya alias korban.

Mendengar cerita Husen, Imam memberi nasihat agar Husen tidak melakukan perbuatan tersebut. Namun, saran itu tak diindahkan.

"Saya pesan ke dia, jangan gitu, nanti urusan belakang bisa panjang. Tapi dia (Husen) diam saja," papar Imam di lokasi kejadian.

Menurutnya, alasan Husen membunuh bosnya lantaran sakit hati akibat sering dipukuli dan dimarahi.

Hanya saja, ia tidak pernah menjumpai hal itu secara langsung.

"Tak lama cerita, habis itu benar kejadian," sambungnya.

Baca juga: Pelaku Mutilasi di Tembalang Semarang Ungkap Peran Pedagang Angkringan: Dicurhati, Diajak Foya-foya

Sesudah membunuh korban, Husen mendatangi Imam yang sedang mencuci gelas di warung angkringan.

Husen bercerita baru selesai mengeksekusi korban. Reaksi Imam ketika itu kaget. Namun, dianggap santai saja oleh Husen.

"Mas Husen bilang, rapopo, kuwi urusanku (tidak apa-apa, itu urusan saya)," paparnya.

Ia beralasan tidak lapor polisi selepas kejadian karena takut dan bingung.

Imam khawatir akan ikut menjadi korban pembunuhan Husen.

Apalagi, dia tidur juga di ruko dekat lokasi kejadian.

"Ruko tersebut berupa pintu rolling door sehingga bisa dibuka dari luar."

"Saya juga kalau tidur susah bangun, saya takut ketika tidur digituin (dibunuh)," jelasnya. (*)

Baca juga: Korban Mutilasi di Solo dan Sukoharjo Diduga Warga Keprabon, Polisi Gali Informasi Terkait Sosok R

Baca juga: Mendadak Ada Surat dari Kemenag, Penerbangan 360 Calon Haji Kloter 2 Embarkasi Solo Tertunda 6 Jam

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved