Berita Jateng
Pemudik Sadarlah! Produksi Sampah di Blora Capai 28 Ton Perhari Selama Masa Mudik
selama masa mudik Lebaran, menjadi 28,183 ton/hari, sehingga ada peningkatan volume sampah sebanyak atau sebesar 8,143 ton/hari
"Kami berharap, semua sekolah bersemangat untuk menjadi sekolah adiwiyata,” tambah Istadi Rusmanto.
Sedangkan rekomendasi hasil kongres yang ketiga harus koordinasi dulu dengan Bappeda, Bagian Hukum Setda Blora, Dinas PMD.
Hal itu karena dalam mewujudkan Desa/Kelurahan mandiri pengeleloaan aman didukung anggaran keuangan Desa/Kelurahan.
Rekomendasi keempat adalah bersama-sama mensosialisasikan dan mengkampanyekan pengurangan sampah dan pengelolaan sampah di Kabupaten Blora.
“Kami berharap setiap orang, setiap lembaga bersama-sama mensosialisasikan dan mengkampanyekan pengurangan sampah dan pengelolaan sampah dimanapun berada,” harap Istadi Rusmanto.
Istadi menuturkan, Bupati Blora, dalam rangka mensosialisasikan pengumpulan dan pengelolaan sampah pada Idulfitri 1444 Hijriah (2023) mengeluarkan surat edaran nomor 658.1/1860/2023 tanggal 11 april 2023 tentang pengendalian sampah dalam rangka mudik Lebaran, dalam rangka kampanye dan menjaga agar lingkungan tetap bersih.
Rekomendasi kelima hasil kongres sampah adalah penghematan dan pengelolaan sampah yang masuk dalam kurikulum pendidikan formal maupun informal.
Menindaklanjuti hasil kongres sampah tersebut, bersama dengan Dinas Pendidikan, materi pengelolaan sampah masuk di dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka, yang mana salah satu materi P5 adalah pengelolaan sampah.
Selanjutnya, rekomendasi hasil kongres sampah adalah pemanfaatan sampah pada skala rumah tangga.
“Pada tahun 2023 ini, kami mencanangkan program baru di 2 Kecamatan, masing-masing kecamatan terdiri dari 2 desa dan tiap desa terdiri dari 10 KK sebagai pilot project kegiaatan komposter satu negeri di Kabupaten blora,” tutur Istadi Rusmanto.
Untuk rencana lokasi kegiatan di Kecamatan Blora, terdapat di kelurahan Tambahrejo dan desa Ngampel. Sedangkan di Kecamatan Cepu berada Kelurahan Ngroto dan desa Getas.
Rekomendasi ketujuh hasil kongres sampah adalah peningkatan SDM dan penyediaan sarana prasarana teknologi pengelolaan sampah.
Saat ini, kata Istadi, salah satu teknologi yang sudah dikembangkan bersama Pem Akamigas yaitu pengolahan sampah organik daun dan ranting untuk diolah menjadi briket dan telah dilakukan pelatihan pembuatan briket kepada anggota bank sampah induk (BSI).
“DLH berharap masyarakat selalu mengembangkan dalam pengembangan teknologi pengelolaan sampah,” harap Istadi Rusmanto. (kim)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.