Depo Pertamina di Plumpang Terbakar
Tak Lagi di Pengungsian, Warga Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Pindah ke Rumah Kontrakan
Warga terdampak kebakaran Depo Plumpang, Jakarta Utara, mulai meninggalkan tempa pengungsian. Mereka pindah ke rumah kontrakan mulai Jumat.
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Warga terdampak kebakaran Depo Plumpang, Jakarta Utara, mulai meninggalkan tempa pengungsian.
Mereka pindah ke rumah kontrakan mulai Jumat (10/3/2032), dengan biaya dari Pertamina.
Fasilitas ini diberikan untuk tiga bulan ke depan.
Coorporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, pihaknya mengeluarkan biaya Rp5,6 Juta per kepala keluarga.
Selain biaya kontrakan, dana tersebut untuk memenuhi keperluan keluarga.
"Jadi, Rp1,2 juta dikalikan tiga bulan (untuk biaya mengontrak), ditambah dengan Rp2 juta untuk kebutuhan di kontrakannya. Jadi, total Rp5,6 Juta," kata Irto saat dikonfirmasi, Minggu (12/3/2023).
Baca juga: Kapolri: Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Terjadi Saat Pengisian BBM Pertamax
Baca juga: GALERI FOTO: Sisa-sisa Kebakaran Depo Pertamina di Plumpang yang Mengerikan
Irto menambahkan, untuk fasilitas kontrakan, warga memilih sendiri.
Hal itu pun kata dia sudah dikoordinasikan oleh ketua RW setempat.
"Masyarakat yang memilih sudah dikoordinasikan dengan Ketua RW-nya juga," papar dia.
Sebelumnya, sejumlah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, telah meninggalkan posko pengungsian.
Mereka, kini, tinggal di rumah kontrakan sampai tiga bulan ke depan.
Hal tersebut disampaikan oleh Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Kota Jakarta Utara Muhammad Andri.
"Ini bukan kompensasi tapi ini biaya untuk mengontrak rumah selama tiga bulan. Saat ini, baru kami tangani di RW 001, sejumlah 154 kepala keluarga (KK) di Kelurahan Rawa Badak Selatan," kata Andri dalam jumpa pers di Kantor PMI Jakarta Utara, Sabtu (11/3/2023).
Sebagai informasi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memutuskan untuk memindahkan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang ke lahan milik PT Pelabuhan Indonesia (Persero).
Baca juga: Empat Tuntutan Warga Tanah Merah setelah Depo Pertamina Terbakar, Warga Mendapat IMB dari Anies
Baca juga: KRONOLOGI Depo Pertamina Plumpang Terbakar menurut Warga: Petir Menyambar, Bau Gas Menyengat
Kendati demikian, lahan Pelindo saat ini masih dalam proses pematangan sehingga TBBM baru bisa dibangun pada akhir 2024.
Dalam periode tersebut, Erick Thohir menetapkan bahwa zona aman atau buffer zone depo Pertamina Plumpang sejauh 50 meter.
"Khusus untuk di Plumpang ada jarak 50 meter dari pagar. Tentu ini menjadi solusi bersama yang kita harapkan juga dari pemerintah daerah. Karena pengamanan adalah prioritas kita semua," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran hebat terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Jalan Tanah Merah Bawah, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam.
Api pertama muncul pada pukul 20.11 WIB, berasal dari ledakan pipa bahan bakar minyak (BBM) di area depo. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Korban Kebakaran Depo Plumpang Bisa Mengontrak Gratis 3 Bulan, Pertamina Biayai Rp 5,6 Juta per KK".
Baca juga: Hampir 24 Jam Pascaerupsi Merapi, Jrakah Boyolali Masih Diguyur Hujan Abu. Aktivitas Warga Normal
Baca juga: Manfaatkan! Pemprov Jateng Siapkan Program Mudik Gratis bagi Perantau di Jakarta, Ada Bus dan Kereta
Kapolri: Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Terjadi Saat Pengisian BBM Pertamax |
![]() |
---|
UPDATE Total 19 Orang Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Berhasil Diidentifikasi |
![]() |
---|
Empat Tuntutan Warga Tanah Merah setelah Depo Pertamina Terbakar, Warga Mendapat IMB dari Anies |
![]() |
---|
GALERI FOTO: Sisa-sisa Kebakaran Depo Pertamina di Plumpang yang Mengerikan |
![]() |
---|
Menteri BUMN Erick Thohir Berjanji Kawal Kasus Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Hingga Tuntas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.