Depo Pertamina di Plumpang Terbakar
Menteri BUMN Erick Thohir Berjanji Kawal Kasus Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Hingga Tuntas
Menteri BUMN Erick Thohir berjanji akan mengawal pengusutan kasus kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2
TRIBUNBANYUMAS.COM - Menteri BUMN Erick Thohir berjanji akan mengawal pengusutan kasus kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Koja Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam.
Kebakaran ini, menurut BPBD DKI Jakarta, menyebabkan 17 orang meninggal yang terdiri dari 15 orang dewasa dan 2 orang anak-anak.
Selain itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat 49 orang mengalami luka bakar yang berat dan 2 orang mengalami luka bakar sedang.
Baca juga: KRONOLOGI Depo Pertamina Plumpang Terbakar menurut Warga: Petir Menyambar, Bau Gas Menyengat
Baca juga: UPDATE Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: 17 Orang Meninggal, 15 Dewasa, 2 Anak-anak
Baca juga: Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: 13 Orang Meninggal, 24 Orang Dirawat, 600 Orang Mengungsi
Baca juga: Buka Suara soal Depo Plumpang Terbakar, Pertamina: Penyebab Kebakaran Masih Diinvestigasi
Erick Thohir juga mengucapkan belasungkawanya terhadap para korban dan keluarga yang terdampak peristiwa naas ini.
"Innalillahi wa innailaihi rojiun, saya mengucapkan duka cita dan belasungkawa yang sedalam-dalamnya untuk para korban dan tentu keluarga (korban)," kata Erick, dalam video yang ditayangkan Kompas TV, Sabtu (4/3/2023).
Dirinya memerintahkan Pertamina yang merupakan perusahaan di bawah naungan BUMN untuk fokus mengusut kasus ini dan secara cepat menyelamatkan para korban.
Tidak hanya itu, dirinya juga menegaskan bahwa Pertamina harus mengevaluasi sisi operasionalnya untuk mencegah hal serupa terjadi kembali.

"Saya memerintahkan Pertamina untuk segera mengusut tuntas kasus ini. Kita fokus dan cepat selamatkan masyarakat dan harus ada evaluasi operasional untuk ke depannya," jelas Erick.
Erick pun menekankan bahwa dirinya akan mengawal kasus ini hingga selesai.
"Saya akan turut mengawal kasus ini," tegas Erick.
Pengamat Ekonomi Energi, Fahmi Radhi mengatakan bahwa PT Pertamina (Persero) abai terhadap sistem keselamatan (safety system) di kawasan Depo Bahan Bakar Minyak (BBM) atau Integrated Terminal di Plumpang.
Ia pun melihat miris kebakaran yang terjadi ketiga kalinya di Depo Plumpang yang memasok sekitar 25 persen kebutuhan BBM di Indonesia.
"Ini saya kira Depo Plumpang ini sangat yang dia mensupply BBM sekitar 25 persen kebutuhan di Indonesia ini. Nah kebakaran yang ketiga kalinya ini semakin membuktikan bahwa Pertamina itu memang abai terhadap safety system ya," kata Fahmi, dalam tayangan Kompas TV, Sabtu (4/3/2023).
Menurutnya, perusahaan pelat merah itu tidak menerapkan sistem keselamatan berstandar internasional, sehingga peristiwa kebakaran ini mudah terjadi.
"Tidak menggunakan standar-standar internasional, sehingga dengan mudah sangat terbakar," jelas Fahmi.
Dirinya menekankan bahwa peristiwa kebakaran di Depo Pertamina Plumpang seharusnya menjadi catatan penting bahwa lokasi tersebut sudah tidak layak untuk menjadi Depo BBM.
Selama ini, kata dia, pipa bensin Pertamina di Depo tersebut melintasi kawasan pemukiman.

"Saya kira (lokasi) itu sudah nggak proper sama sekali ya, karena sebagian pipanya itu kan melewati kawasan penduduk tadi," tutur Fahmi.
Sehingga sudah saatnya Pertamina memindahkan depo ini ke lokasi yang jauh dari pemukiman penduduk.
"Nah maka solusinya itu memindahkan depo tadi yang jauh dari pemukiman," jelas Fahmi.
Namun karena supply atau pasokan BBM dari depo itu difokuskan ke area DKI Jakarta, maka pemindahan lokasinya pun masih di area Jakarta.
Yang harus dipastikan adalah area tersebut harus jauh dari pemukiman penduduk, untuk menghindari timbulnya korban jiwa jika terjadi ledakan maupun kebakaran, seperti peristiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
"Nah karena memang sebagian besar itu kan supply SPBU yang ada di DKI, ya pemindahan tadi masih di area DKI, tetapi yang paling penting adalah itu jauh dari pemukiman," papar Fahmi.
Fahmi menyampaikan, Pertamina bisa mencontoh lokasi penempatan kilang minyak yang jauh dari pemukiman.
Sehingga meskipun beberapa kali mengalami insiden kebakaran, namun tidak menimbulkan korban jiwa.
"Seperti halnya kilang minyak, itu juga jauh dari pemukiman, sehingga beberapa kali terbakar itu tidak menimbulkan korban jiwa. Tapi kalau yang Plumpang ini, nah ini saya kira perlu dicari area yang jauh dari pemukiman tetapi lokasi tadi masih tepat untuk supply ke SPBU-SPBU, khususnya di daerah DKI," pungkas Fahmi.
Terkait para korban luka dalam peristiwa, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan bahwa pihak medis telah terlebih dahulu melakukan triase atau identifikasi pada para korban yang mengalami luka-luka dan telah dibawa ke rumah sakit.
Yang memiliki luka ringan, kata dia, dapat menjalani perawatan di rumah.
Sedangkan mereka yang mengalami luka parah dengan cakupan di atas 80 persen, maka harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.
"Tentu kami melakukan triase sesuai prinsip kegawatdaruratan, ada yang memang sudah bisa pulang karena (luka) ringan, tapi juga ada yang (luka parah) di atas 80 persen," kata Widyastuti, di RSUD Koja yang dikutip dari tayangan Kompas TV, Jumat (3/3/2023) malam. (***)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Erick Thohir Perintahkan Pertamina Usut Tuntas Kasus Kebakaran Depo Plumpang: Saya Akan Kawal
Depo Pertamina di Plumpang Terbakar
Plumpang
korban tewas ledakan Depo Plumpang
BPBD DKI Jakarta
Erick Thohir
Menteri BUMN
Koja Jakarta Utara
RSUD Koja
Depo Plumpang
BBM
Tak Lagi di Pengungsian, Warga Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Pindah ke Rumah Kontrakan |
![]() |
---|
Kapolri: Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Terjadi Saat Pengisian BBM Pertamax |
![]() |
---|
UPDATE Total 19 Orang Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Berhasil Diidentifikasi |
![]() |
---|
Empat Tuntutan Warga Tanah Merah setelah Depo Pertamina Terbakar, Warga Mendapat IMB dari Anies |
![]() |
---|
GALERI FOTO: Sisa-sisa Kebakaran Depo Pertamina di Plumpang yang Mengerikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.