Gempa Turki 2023

Bertahan 30 Jam di Bawah Reruntuhan Apartemen akibat Gempa Turki, Ibu dan Bayi Berhasil Diselamatkan

Seorang bayi enam bulan dan ibunya berhasil diselamatkan setelah bertahan hampir 30 jam di bawah reruntuhan bangunan akibat gempa Turki.

Editor: rika irawati
AFP
Seorang anggota tim penyelamat berjalan dengan peralatannya menuju bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di kota Aleppo yang dikuasai pemerintah Suriah pada 6 Februari 2023. Seorang ibu dan bayi berumur 6 bulan berhasil diselamatkan dari reruntuhan bangunan setelah bertahan hampir 30 jam di bawah reruntuhan bangunan. 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Seorang bayi berusia enam bulan dan ibunya berhasil diselamatkan, Selasa (7/2/2023), setelah bertahan hampir 30 jam di bawah reruntuhan bangunan akibat gempa Turki.

Keberadaan mereka diketahui setelah tim SAR yang melakukan penyelamatan mendengar suara dari reruntuhan bangunan apartemen.

Sebagaimana diketahui, gempa berkekuatan magnitudo 7,8 itu mengguncang Turki pada Senin (6/2/2023).

Dilansir dari The National, petugas penyelamat mengeluarkan bayi bernama Ayse yang hampir tidak menangis maupun terluka, meskipun tampak kotor.

Suara dari Gedung yang Runtuh

Sebagaimana dilansir news360.es, saat menyisir reruntuhan bangunan di jalan di distrik Odabasi, petugas SAR mendengar suara dari reruntuhan gedung apartemen.

Petugas pun segera melakukan pencarian sumber suara.

Baca juga: Korban Tewas Akibat Gempa di Turki dan Suriah 7.825 Orang, Cuaca Dingin Jadi Kendala Penyelamatan

Baca juga: 10 Orang WNI Luka-luka Akibat Gempa Turki, Ratusan Lainnya Akan Dievakuasi ke Ankara

Setelah disisir, mereka menemukan sumber suara tersebut berasal dari ibu dan bayi tersebut.

Upaya penyelamatan pun langsung dilakukan.

Ayse, bayi berusia 6 bulan, yang pertama dikeluarkan dari reruntuhan gedung yang roboh akibat gempa.

Sang ibu, Hulya Yilmaz, muncul tak lama setelah itu. Dia bisa berjalan keluar tetapi harus dibantu menggunakan neck collar atau penyangga leher.

Keduanya kekmudian dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan, tanpa rincian lebih lanjut tentang kondisi mereka.

Sementara itu, upaya pencarian dan penyelamatan korban di daerah tersebut terus berlanjut.

Kualitas Bangunan Buruk

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, lebih dari 8.000 orang telah diselamatkan dan lebih dari 53.000 personel penyelamat membantu upaya tersebut.

Seperti diketahui, gempa berkekuatan Magnitudo 7,8 mengguncang Kota Nurdagi di Patahan Anatolia Timur pada Senin (6/1/2023), sekitar pukul 04.00 pagi.

Gempa menyebar ke arah timur laut, membawa kehancuran ke Turki tengah dan Suriah.

Ini merupakan kekuatan yang sama dengan gempa 1939 yang menewaskan sekitar 30.000 orang di timur laut Turki.

Baca juga: Korban Tewas akibat Gempa Turki Mencapai 4.372 Orang, WHO Perkirakan Bisa Meningkat 8 Kali Lipat

Baca juga: UPDATE Gempa Turki: Korban Tewas 284 Orang, Pemerintah Minta Bantuan Internasional

Dikutip dari Aljazeera, para ahli mengatakan bahwa beberapa faktor telah memperparah gempa, termasuk kualitas bangunan yang buruk.

"Salah satu alasan mengapa jumlah korban begitu tinggi adalah kualitas bangunan yang buruk," kata ahli dari Kandilli Observatory and Earthquake Research Institute Universitas Bogazici Istanbul, Mustafa Erdik.

Ribuan Bangunan Runtuh

Dilansir dari CNN, lebih dari 5.700 bangunan di Turki runtuh, menurut badan bencana negara itu.

Tim penyelamat berpacu dengan waktu untuk menarik korban selamat keluar dari bawah puing-puing.

Gempa pada Senin tersebut merupakan salah satu gempa bumi yang terkuat yang pernah dialami Turki dalam satu abad terakhir.

Turki tidak asing dengan gempa bumi kuat karena terletak di sepanjang batas lempeng tektonik.

Tujuh gempa dengan magnitudo 7,0 atau lebih besar telah melanda negara itu dalam 25 tahun terakhir.

Tetapi, gempa pada Senin adalah satu di antara yang paling kuat. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Ibu dan Bayi 6 Bulan Berhasil Diselamatkan Usai 30 Jam Terjebak Reruntuhan Pascagempa Turkiye".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved