Berita Internasional

Ilmuwan di China Berhasil Kloning Sapi Perah Super, Susu yang Dihasilkan Tak Berbeda dari Indukan

Kemajuan penelitian industri peternakan ditunjukkan para ilmuwan dari China. Mereka berhasil menghasilkan tiga sapi perah super hasil kloning.

Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
ILUSTRASI SAPI PERAH. Sejumlah sapi perah tengah merumput di bukit Manggala di peternakan milik Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTU-HPT) di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Sabtu (5/6/2021). Ilmuwan di China berhasil mengkloning sapi perah super untuk menghasilkan susu. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BEIJING - Kemajuan penelitian industri peternakan ditunjukkan para ilmuwan dari China.

Mereka berhasil menghasilkan tiga sapi perah super hasil kloning.

Sapi ini diklaim mampu menghasilkan 18.000 liter susu per tahun dan lebih dari 100.000 liter susu dalam hidup mereka.

Hasil ini pun menjadi satu solusi untu membantu China mengurangi sapi perah impor.

Melansir The Straits Times, menurut seorang ahli yang terlibat dalam percobaan, susu yang dihasilkan tidak berbeda dengan yang dihasilkan oleh klon asli.

Setelah anak hasil kloning mencapai usia dua tahun, mereka dapat mulai memproduksi susu untuk pasar.

Baca juga: 367 Sapi di Kota Semarang Positif LSD. Dispertan Terapkan PPKM bagi Ternak

Menurut rilis berita dari universitas, untuk mengkloning hewan tersebut, para ilmuwan dari Northwest University of Agricultural and Forestry Science and Technology mengambil sel somatik dari telinga sapi Belanda Holstein Frisian yang sangat produktif dan menempatkannya pada sapi pengganti.

Teknik, yang dikenal sebagai transfer nuklir sel somatik, sama dengan yang digunakan untuk membuat Domba Dolly pada tahun 1996, mamalia hasil kloning pertama di dunia.

Ketiga anak sapi itu lahir di kota Lingwu, daerah otonom Ningxia Hui.

Anak sapi pertama lahir pada 30 Desember 2022 melalui operasi caesar.

Beratnya 56,7 kg dan memiliki bentuk dan pola yang sama dengan sapi yang dikloning.

Setelah dewasa, klon tersebut diharapkan dapat menghasilkan 18.000 liter susu per tahun.

Sebagai perbandingan, rata-rata sapi di Amerika Serikat menghasilkan sekitar 12.000 liter susu setiap tahunnya, menurut data dari Departemen Pertanian AS.

Jin Yaping, ilmuwan utama proyek tersebut, mengatakan bahwa mengkloning "sapi super" akan memungkinkan China melestarikan ras sapi perah terbaiknya dan menghindari risiko biosekuriti yang ditimbulkan dengan mengimpor sapi hidup dari negara lain.

China, saat ini, mengimpor sekitar 70 persen sapi perahnya.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved