Berita Internasional
Ilmuwan di China Berhasil Kloning Sapi Perah Super, Susu yang Dihasilkan Tak Berbeda dari Indukan
Kemajuan penelitian industri peternakan ditunjukkan para ilmuwan dari China. Mereka berhasil menghasilkan tiga sapi perah super hasil kloning.
TRIBUNBANYUMAS.COM, BEIJING - Kemajuan penelitian industri peternakan ditunjukkan para ilmuwan dari China.
Mereka berhasil menghasilkan tiga sapi perah super hasil kloning.
Sapi ini diklaim mampu menghasilkan 18.000 liter susu per tahun dan lebih dari 100.000 liter susu dalam hidup mereka.
Hasil ini pun menjadi satu solusi untu membantu China mengurangi sapi perah impor.
Melansir The Straits Times, menurut seorang ahli yang terlibat dalam percobaan, susu yang dihasilkan tidak berbeda dengan yang dihasilkan oleh klon asli.
Setelah anak hasil kloning mencapai usia dua tahun, mereka dapat mulai memproduksi susu untuk pasar.
Baca juga: 367 Sapi di Kota Semarang Positif LSD. Dispertan Terapkan PPKM bagi Ternak
Menurut rilis berita dari universitas, untuk mengkloning hewan tersebut, para ilmuwan dari Northwest University of Agricultural and Forestry Science and Technology mengambil sel somatik dari telinga sapi Belanda Holstein Frisian yang sangat produktif dan menempatkannya pada sapi pengganti.
Teknik, yang dikenal sebagai transfer nuklir sel somatik, sama dengan yang digunakan untuk membuat Domba Dolly pada tahun 1996, mamalia hasil kloning pertama di dunia.
Ketiga anak sapi itu lahir di kota Lingwu, daerah otonom Ningxia Hui.
Anak sapi pertama lahir pada 30 Desember 2022 melalui operasi caesar.
Beratnya 56,7 kg dan memiliki bentuk dan pola yang sama dengan sapi yang dikloning.
Setelah dewasa, klon tersebut diharapkan dapat menghasilkan 18.000 liter susu per tahun.
Sebagai perbandingan, rata-rata sapi di Amerika Serikat menghasilkan sekitar 12.000 liter susu setiap tahunnya, menurut data dari Departemen Pertanian AS.
Jin Yaping, ilmuwan utama proyek tersebut, mengatakan bahwa mengkloning "sapi super" akan memungkinkan China melestarikan ras sapi perah terbaiknya dan menghindari risiko biosekuriti yang ditimbulkan dengan mengimpor sapi hidup dari negara lain.
China, saat ini, mengimpor sekitar 70 persen sapi perahnya.
Lucu, Trump Ngamuk Tak Terima Lapangan Kerja AS Disebut Turun, Pejabat Biro Statistik Pun Dipecat |
![]() |
---|
KBRI Pantau Kondisi Satria Kumbara, Tentara Rusia Eks TNI yang Minta Dipulangkan |
![]() |
---|
Sleeping Prince Pangeran Alwaleed Tutup Usia setelah Koma 20 Tahun, Berikut Profilnya |
![]() |
---|
Kondisi Terkini Kesehatan Presiden AS Donald Trump, Dokter Ungkap Penyebab Kaki Bengkak |
![]() |
---|
Dunia Sepakbola Berduka, Striker Liverpool Diogo Jota Tewas Kecelakaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.