Banjir Pati

Hampir Satu Bulan, Banjir di Mintobasuki Pati Belum Juga Surut. Warga Terserang Demam dan Gatal

Hampir satu bulan, banjir di Desa Mintobasuki, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, belum juga surut. Warga pun mulai mengalami gata-gatal.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/Mazka Hauzan Naufal
Warga menerobos banjir yang menggenangi sebagian jalan kampung di Dukuh Jrakah, Desa Mintobasuki, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Selasa (24/1/2023). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PATI - Hampir satu bulan, banjir di Desa Mintobasuki, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, belum juga surut.

Di Dukuh Jrakah, air masih menggenangi jalan umum, sawah, dan permukiman warga.

Warga masih menggunakan perahu sebagai alat transportasi darurat.

Banjir menggenangi wilayah ini sejak 31 Desember 2022 lalu.

Banjir tinggi masih menggenangi rumah warga di Dukuh Jrakah, Desa Mintobasuki, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Selasa (24/1/2023).
Banjir tinggi masih menggenangi rumah warga di Dukuh Jrakah, Desa Mintobasuki, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Selasa (24/1/2023). (TRIBUNBANYUMAS/Mazka Hauzan Naufal)

Anik, warga setempat, mengatakan, kondisi terparah terjadi pada dua pekan lalu.

"(Saat itu) air sampai masuk ke rumah. Kemudian, pelan-pelan surut. Tapi setiap hujan, air naik lagi."

"Sekarang, jalanan dan sebagian rumah warga masih terendam. Sempat surut tapi kemarin, Senin ada hujan deras, air naik lagi," kata dia, Selasa (24/1/2023).

Baca juga: Warga Gabus Pati Gelar Pernikahan di Tengah Banjir, Tamu Harus Naik Perahu ke Lokasi Resepsi

Baca juga: Protes Jalan Rusak di Gabus Pati, Warga Pasang Spanduk Bertuliskan "Selamat Datang Offroader"

Karena jalanan terendam, kata Anik, mobilitas warga jadi terhambat.

"Mau keluar beli lauk atau belanja ke pasar, masih sulit. Perjalanan terhambat jadi lebih lama dari biasanya," tutur dia.

Warga lain, Karmo, mengatakan, banjir membuat tanaman padi di sawahnya rusak.

Selain itu, banjir juga mengganggu kondisi kesehatannya.

"Air banjir ini kan dingin, jadi kesehatan saya terganggu. Kemudian, juga muncul kutu air di kaki, gatal-gatal," kata dia.

Perangkat desa setempat, Kartono, mengatakan, masih ada 40 rumah warga yang terendam banjir.

Baca juga: Porprov Jateng 2023: Pati Siapkan Ribuan Kamar Hotel hingga Homestay

Baca juga: Persipa Pati Baru Cicipi Naik Kasta, Liga 2 Malah Berhenti, Ini Kata CEO Joni Kurnianto

Sebagian besar ada di Dukuh Jrakah dan sebagian kecil di Dukuh Karanganyar.

"Ketinggian air rata-rata 60 cm yang di jalan. Kalau di rumah warga, ada yang sampai 80 cm karena di sini tanahnya rendah," ujar dia.

Kartono mengamini bahwa memang banyak warga yang mengalami gangguan kesehatan akibat banjir berkepanjangan.

Beberapa warga mengalami demam, meriang, dan gatal-gatal.

"Dari pemda, kemarin, ada pengobatan (gratis) dari puskesmas," ujarnya dia. (*)

Baca juga: DPO Pemerasan Kasus Pemerkosaan Berakhir Damai di Brebes Lari ke Rumah Anak, Dapat Bagian Rp1,6 Juta

Baca juga: Miris! Pelaku Pemcabokan di Kebonagung Semarang Tak Tahu Alasan Serang Warga: Saya Hanya Ikut-ikutan

Baca juga: Pemuda Asal Nusukan Solo Kedapatan Simpan Pil Excimer di Celana Dalam, Diamankan saat Pesta Miras

Baca juga: Siswi SMP Tewas Bersimbah Darah di Kebun Kosong di Grogol Sukoharjo, Ada Bungkus Rokok dan Kondom

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved