Banjir Pati

Pintu Bendungan Wilalung Dibuka, Warga di Aliran Sungai Juawana Pati Diimbau Mewaspadai Banjir

Warga di hilir Sungai Silugonggo atau Sungai Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, diminta mewaspadai banjir setelah pintu Bendungan Wilalung dibuka.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/MAZKA HAUZAN NAUFAL
Ilustrasi. BPBD Pati menyiagakan perahu karet di depan gerbang RSUD Kayen yang tergenang banjir, Rabu (13/3/2024). BPBD Pati mengeluarkan peringatan dini banjir akibat dibukanya pintu Bendungan Wilalung, Kudus. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PATI – Warga di hilir Sungai Silugonggo atau Sungai Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, diminta mewaspadai banjir.

Potensi banjir meningkat setelah Pintu 8 Bendungan Wilalung, Kudus, yang mengarah ke Sungai Silugonggo atau Sungai Juwana, Pati, dibuka 10 sentimeter, Selasa (21/1/2025) pagi. 

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya mengatakan, pembukaan pintu bendungan untuk mengurangi volume air agar tanggul tidak jebol.

"Info yang saya dapatkan, tadi pagi, pintu air Bendung Wilalung yang mengarah ke Sungai Juwana itu dibuka, kurang lebih 10 cm," ujar dia.

Baca juga: Perampok Lukai Juragan Sembako dan Gondol Uang Rp 300 Juta di Pati

Meskipun pintu Bendungan Wilalung sudah dibuka, menurut Budi, hingga Selasa siang, belum tampak adanya peningkatan volume air yang signifikan di Sungai Silugonggo. 

"Dari pantuan siang ini, belum ada dampak signifikan pembukaan pintu air tersebut. Artinya kondisi masih aman, belum menyebabkan banjir, baik di persawahan maupun permukiman penduduk," papar Budi.

Namun demikian, Budi meminta masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan. Terutama, bagi mereka yang tinggal di dekat Sungai Juwana.

"Setelah pintu air Bendung Wilalung dibuka, kemudian pada akhir Januari sampai Februari curah hujan di wilayah Kabupaten Pati diprediksi berintensitas sedang sampai deras, dengan durasi cukup lama, maka potensi banjir genangan akan terjadi wilayah Pati," jelas dia. 

90 Desa di Pati Rawan Banjir

Menurut Budi, terdapat setidaknya 90 desa di Pati yang berpotensi mengalami banjir saat puncak musim penghujan.

"Potensi banjir genangan terjadi di Desa Kasiyan, Gadudero, Poncomulyo, Srikaton, Kayen, dan seterusnya, sampai wilayah Jakenan dan Juwana,” terang dia. 

Budi juga meminta para petani bersiap dan meningkatkan kewaspadaan. Hal ini demi meminimalkan potensi kerugian.

"Tingkatkan kewaspadaan, terutama untuk menekan kerugian petani padi."

"Saya lihat, saat ini, bulir-bulir padi mulai muncul. Jadi, para petani supaya menyikapi hal ini dengan bijaksana. Apakah mungkin dilakukan upaya agar genangan tidak terlalu berdampak pada populasi tanaman padi yang mulai berisi," kata dia.

Baca juga: Pembacok 3 Remaja di Pati Tertangkap. 2 Orang Masih Berstatus Anak, Kini Terancam 7 Tahun Penjara

Imbauan untuk waspada juga disampaikan kepada nelayan lantaran muka air laut bisa bertambah sewaktu-waktu.

"Selanjutnya, warga diimbau jangan membuang sampah di sungai atau anak sungai yang bermuara ke Sungai Juwana agar air mengalir lancar sampai ke laut," tegas dia. 

Posko Banjir Diaktifkan

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved