Berita Tegal
3 Fakta Sejarah Kelenteng Tek Hay Kiong Kota Tegal: Tempat Pengungsian Korban Rasial Tionghoa
Kelenteng Tek Hay Kiong berusia 2,5 abad atu 262 tahun menjadi saksi perjalanan sejarah warga keturunan Tionghoa di Kota Tegal.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: mamdukh adi priyanto
Mereka kemudian dibuatkan kamp pengungsian yang saat ini menjadi gedung Sekolah THHK.
"Tapi dulu kelenteng sempat sepi setelah peristiwa G30S PKI, banyak yang takut.
Beberapa tahun kemudian lalu ramai dan hidup kembali," jelasnya.
Sementara saat terjadi kerusuhan Mei 1998, menurut Chen Li Wei, Tegal menjadi daerah yang cukup aman bagi masyarakat keturunan Tionghoa.
Saat itu kelenteng tetap buka seperti biasa.
Ia ingat betul, ada satu dua orang oknum yang mencoba menghasut dan memprovokasi warga Kota Tegal.
Baca juga: Jadi Dewa Utama di Kelenteng Tek Hay Bio Kota Tegal, Siapa Sebenarnya Kongco Tek Hay Cin Jin?
Tetapi untungnya masyarakat tidak terprovokasi.
"Kami bersyukur masyarakat Kota Tegal tidak terprovokasi adanya kerusuhan Mei 1998.
Karena kami dalam kehidupan sehari-hari juga selalu berinteraksi dengan etnis lainnya," ungkapnya.

Artefak Berusia Ratusan Tahun
Bangsa Tionghoa telah melakukan pelayaran ke seluruh dunia sejak dahulu kala.
Salah satu wilayah yang dikunjungi adalah Nusantara.
Kini, jejak-jejak pelayaran bangsa Tionghoa itu terekam dalam tiap kelenteng yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Salah satunya adalah Kelenteng Tek Hay Kiong.
Artefak berusia di atas 100 tahun juga masih tersimpan dan terawat rapi di dalam kelenteng.
Baca juga: Bersiap Rayakan Imlek, Kelenteng Boen Tek Bio Mandikan Rupang. Ini Maknanya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.