Banjir Kudus

Stok Makanan Korban Banjir Tanggulangin Kudus Menipis, Warga Enggan Mengungsi karena Takut Pencurian

Sejumlah warga di Dukuh Tanggulangin, Desa Jati Wetan,Kabupaten Kudus, memilih bertahan di rumah meski tergenang banjir karena khawatir pencurian.

Penulis: Saiful Masum | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/SAIFUL MA'SUM
Warga Dukuh Tanggulangin, Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, menaiki getek dari drum mengarungi genangan air untuk mencari bahan makanan, Kamis (5/1/2023). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Sejumlah warga di Dukuh Tanggulangin, Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, memilih bertahan di rumah meski permukiman mereka tergenang banjir sejak Sabtu (31/12/2022).

Namun, saat ini, kebutuhan pangan mereka mulai menipis sehingga warga berharap adanya bantuan dari pemerintah.

Muhammad Mukhlis, satu di antara warga Tanggulangin mengatakan, warga memilih bertahan di rumah dan tidak mengungsi karena ingin menjaga barang berharga di rumah.

Mereka tak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karena Tanggulangin berada di tepi Jalan Pantura.

Baca juga: Banjir Tak Kunjung Surut, Warga Jati Kudus Buat Perahu untuk Sarana Transportasi Keluarga

Baca juga: Terjebak Macet akibat Banjir, Warga Kudus Lahirkan Anak Ketiga di Dalam Mobil saat Perjalanan ke RS

Mukhlis mengatakan, Kamis (5/1/2023), banjir yang menggenangi rumahnya mencapai ketinggian 65 sentimeter.

Saat ini, seluruh aktivitas keluarga berpindah ke lantai dua.

Mukhlis tinggal di rumah bersama istri, anak, dan cucu.

"Kalau kegiatan dan usaha kami, jelas mati suri. Semua tidak bisa dilakukan dari lantai atas, terpaksa harus berhenti," katanya.

Mukhlis mengatakan, selama ini, keluarganya bertahan dengan sisa bahan makanan dan tabungan yang ada.

Tetapi, stok kebutuhan makanan mulai menipis sehingga mereka mengandalkan bantuan makanan dari sukarelawan, setiap siang dan sore hari.

Hingga Kamis, Mukhlis dan keluarga belum berencana pindah ke tempat pengungsian.

Mereka memilih tetap tinggal sementara waktu di rumah untuk menjaga barang-barang yang ada.

"Untuk aktivitas anak saya sekolah dan bekerja tetap jalan dengan getek buatan, sampai Pantura. Kalau kegiatan saya, semuanya berhenti."

"Untuk makan siang dan sore, kami mengandalkan bantuan, kalau pagi terpaksa cari sendiri," kata warga RT 5 RW 3 itu.

Baca juga: Tak Mengungsi, Anak-anak Korban Banjir di Jati Kudus Mulai Terserang Gatal. Belum Ada Tim Medis

Baca juga: Pedagang Pasar Bitingan Kudus Sambat, Cuaca Ekstrem Turunkan Kualitas Sayur: Stok Cepat Busuk

Saat ini, lanjut dia, stok bahan makanan keluarganya yang tersisa adalah beras.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved