Berita Solo

Alhamdulillah, Hartati Raup Rp700 Ribu/Hari Hasil Jual Es Cendol di Depan Masjid Syekh Zayed Solo

Keberadaan Masjid Raya Syekh Zayed Solo membawa berkah bagi para pedagang kaki lima (PKL) yang biasa mangkal di depan masjid.

Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/Muhammad Sholekan
Para pedagang berjualan di depan Masjid Raya Syekh Zayed Solo, Selasa (3/1/2023). Mereka mengaku kebanjiran pembeli meski masjid tersebut belum dibuka untuk umum. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SOLO - Keberadaan Masjid Raya Syekh Zayed Solo membawa berkah bagi para pedagang kaki lima (PKL) yang biasa mangkal di depan masjid.

Satu di antaranya, Hartati (42). Pedagang es cendol dawet ini mengaku bisa meraup pendapatan Rp500 ribu-Rp700 ribu per hari.

Setiap hari, ada ratusan warga yang datang ke area masjid meski tempat ibadah itu belum dibuka untuk umum.

Biasanya, mereka datang untuk sekadar melihat atau berfoto dengan latar masjid hadiah dari Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Mohammed bin Zayed Al Nahyan, itu.

Baca juga: Lihat Kemegahan Masjid Raya Sheik Zayed Solo, Diresmikan Jokowi dan Presiden UEA Hari Ini

Baca juga: Wali Kota Solo Resmi Cabut PPKM, Gibran Izinkan Warga Tak Bermasker Kecuali di Lingkungan Sekolah

Hartati mengatakan, ide jualan es dawet muncul saat Masjid Raya Syekh Zayed akan diresmikan Presiden Joko Widodo dan Presiden UEA pada 14 November 2022.

Saat masjid diresmikan, warga Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, itu mulai berjualan di dekat masjid menggunakan piranti seadanya.

Apalagi, jarak rumahnya dengan masjid itu hanya sepelemparan batu.

"Belajar mulai jualan es dawet, ada juga es teh. Harganya Rp5 ribu per gelas."

"Kalau 5 kilo cendolnya habis, (penghasilan) sampai Rp570 ribu. Kalau hari Minggu, bisa sampai 7 kilo cendol atau dapat Rp700 ribu," ungkapnya.

Tentu saja, penghasilan itu sangat besar karena untuk modal, dia hanya mengeluarkan Rp200 ribu.

Modal tersebut digunakan untuk membeli cendol seharga Rp10 ribu per kilogram, membeli gula jawa atau gula aren, juga santan.

"Dilihat dari peminatnya, yang dibutuhkan pengunjung, minuman nomor satu. Luar biasa itu minuman," jelasnya.

Baca juga: Mayat Perempuan Ditemukan Pemancing Mengapung di Kali Anyar Jebres Solo, Perut Tampak Besar

Baca juga: Lapangan Stadion Manahan Solo Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Becek, Ini Kata Konsultan Rumput

Keramaian pengunjung Masjid Syekh Zayed juga dimanfaatkan suami Hartati untuk berjualan.

Bedanya, suami Hartati jualan baju, usaha konveksi yang pernah digeluti.

"Daster, baju tidur, baju anak, ya laris semua. Cuma, hari ini ndak bawa, sudah habis semua," tuturnya.

Saat berjualan, Hartati harus mengeluarkan uang Rp15 ribu untuk kebersihan dan pengganti parkir.

"Biasanya, yang saya pakai ini untuk parkir, pengganti uang parkir Rp10 ribu, kebersihan Rp5 ribu. Gak kemahalan kalau harus bayar Rp 15 ribu kalau dibandingkan dengan penghasilan," ucapnya.

Dia berharap, saat masjid nantinya resmi dibuka untuk umum, disediakan tempat khusus untuk berjualan bagi warga sekitar.

"Biar tertata rapi, yang namanya masjid kan bersih dan bagus. Selain itu, juga bisa biar ikut sedekah di sini lah," ujarnya. (*)

Baca juga: Tak Hanya Bawa BBM dan Logistik, Kapal Perang KRI Makassar-590 Juga Kirim 7 Genset ke Karimunjawa

Baca juga: Jalan Kaligawe Semarang Masih Kebanjiran, Mobil Kecil dan Motor Disarankan Lewat Jalur Alternatif

Baca juga: Terjebak Macet akibat Banjir, Warga Kudus Lahirkan Anak Ketiga di Dalam Mobil saat Perjalanan ke RS

Baca juga: Sempat Mengaku Ditolak saat Laporkan Suami ke Polres Tegal Kota, Istri Polisi Tegal Jalani Mediasi

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved