Berita Banyumas

Cerita Eks-Napiter Banyumas: Ketemu Jaringan Teroris saat Mencari Tahu dan Ingin Paham Soal Islam

Rasa penasaran dan usaha mencari jawaban atas berbagai pertanyaan soal Islam, membawa warga Ciberem, Banyumas, masuk jaringan teroris.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
Eks napiter di Banyumas bertemu Forkopimda setempat dalam silaturahim di gedung DPRD Banyumas, Senin (19/12/2022). Mereka bersedia terlibat dalam upaya mencegah terorisme dan meminta dukungan kemandirian kewirausahaan. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Rasa penasaran dan usaha mencari jawaban atas berbagai pertanyaan soal Islam, membawa Kholis, warga Ciberem, Kecamatan Subang, Kabupaten Banyumas, masuk jaringan teroris.

Pria 40 tahun itu akhirnya bergabung dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang telah berbaiat kepada ISIS.

Hal ini diceritakan Kholis dalam silaturahim eks-narapidana teroris (napiter) dengan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Banyumas di gedung DPRD setempat, Senin (19/12/2022).

Kholis mengatakan, mulanya, segudang pertanyaan dan keinginan lebih paham soal Islam disampaikan kepada orangtua.

Namun, dari mereka, Kholis tak mendapat jawaban yang memuaskan.

Dia kemudian mencari pemahanan dari luar hingga akhirnya bertemu dengan anggota JAD.

Baca juga: Cerita Eks Napiter Sukoharjo: Dari Rakit Bom, Kini Blusukan ke Lapas Jadi Juru Dakwah Deradikalisasi

Baca juga: Viral, Video Mantan Napiter Abu Bakar Baasyir Akhirnya Mengkui Pancasila: Karena Dasarnya Tauhid

Diskusi dengan anggota JAD ini menimbulkan ketertarikan tersendiri.

Saat merantau ke Jakarta, dia pun berkenalan dengan beberapa orang dari JAD.

Pada 2010, dia resmi bergabung dengan kelompok tersebut.

Hingga akhirnya, terjadi perang di Suriah. Dia pun mendapat tawaran berangkat dan membantu perjuangan di Suriah.

Namun, selesai membuat paspor, pria yang memiliki nama alias Abu Juni ini tak langsung terbang ke negara Timur Tengah itu.

Dia diberangkatkan ke Poso, Sulawesi Tengah. Di wilayah ini, dia mendapat tugas mengerjakan serangkaian 'project' terorisme.

Di sinilah dia akhirnya diamankan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.

"Saya divonis 4 tahun 3 bulan di Jakarta Utara, pada 19 Januari 2016, tepatnya pascabom Tamrin."

"Kemudian dipindah ke lapas Kupang."

"Selesai masa tahanan pada 2020, saat awal Covid," jelasnya.

Baca juga: Mantan Anggota JAD Sebut Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar Perintah dari Suriah

Baca juga: Curhat Eks-Napiter Banyumas Ketemu Bupati Husein: Minta Dukungan Usaha Mandiri, Siap Cegah Teroris

Kholil mengakui, pengalaman itu membuatnya sadar, jalan yang ditempuh salah.

Dia pun memutuskan meninggalkan JAD dan tak ingin lagi terlibat dalam jaringan terorisme.

Meski begitu, dia mengakui, tak mudah menumpah aksi terorisme.

Bahkan, menurut Kholili, masih ada kelompok radikal di Banyumas. Hanya, pergerakan mereka lebih banyak di 'bawah tanah'.

"Saya tahu, kelompok seperti itu masih ada tetapi bawah tanah, dan itu masih aktif sampai sekarang, dan orangnya itu-itu saja," katanya.

Menurut Kholil, kelompok seperti ini biasanya menyasar penguasa yang dinilai tidak sesuai hukum Islam.

Namun, mereka juga menyerang TNI dan Polri yang dianggap sebagai pendukung penguasa tersebut.

Seperti yang terjadi pada aksi bom bunuh diri di sejumlah polsek.

"Tidak menutup kemungkinan, TNI akan dihajar juga."

"Doktrin itu masih ada tapi saya sudah keluar karena merasa ada yang tidak benar," ujarnya.

Kini, Kholil berharap bisa hidup berdampingan di masyarakat.

Dia pun bersedia terlibat dalam upaya pencegahan terorisme dan deradikalisasi yang dilakukan pemerintah.

"Saya ingin bersinergi antara kami dengan Pemda, bila memang ada sesuatu hal, bisa saling tukar pikiran," harapnya.

Hal ini juga diungkapkan eks-napiter lain asal Wangon, Banyumas, Sidiq (38).

"Saya berpesan agar rekan-rekan yang masih betahan agar segera bertobat," katanya.

Komitmen Kholil dan Sidiq ini pun didukung Bupati Banyumas Achmad Husein.

Menurutnya, penting adanya forum silaturahim dengan eks-napiter untuk bertukar pikiran untuk mencegah aksi teroris. (*)

Baca juga: Datangi Kos-kosan dan Lakukan Tes Urine, BNN Kota Tegal Temukan Pengguna Obat Keras Tanpa Resep

Baca juga: Prediksi Liga 1 PSIS vs PSM Hari Ini: Mahesa Jenar Tak Diunggulkan meski Menang Head to Head

Baca juga: Tim SAR Temukan Lagi Satu Jenazah Korban Gempa Cianjur, Lima Korban Masih Hilang

Baca juga: Ucapkan Selamat kepada Argentina, Pele: Maradona Pasti Tersenyum Menyaksikan Kemenangan Ini

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved