Viral Solo
Viral, Video Mantan Napiter Abu Bakar Ba'asyir Akhirnya Mengkui Pancasila: Karena Dasarnya Tauhid
Pendiri Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Abu Bakar Ba'asyir (ABB) akhirnya mengakui Pancasila.
TRIBUNBANYUMAS.COM, SUKOHARJO - Pendiri Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Abu Bakar Ba'asyir (ABB) akhirnya mengakui Pancasila.
Pengakuan mantan narapidana teroris ini viral di media sosial (medsos) dalam sebuah video.
Informasi yang didapat, pernyataan Ba'asyir itu disampaikan saat mengisi acara buka bersama di rumah warga di Ngruki, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Ramadan 2022 lalu.
Saat dikonfirmasi, anak Abu Bakar Ba'asyir, Abdul Rochim, membenarkan isi video itu.
"Jadi, memang benar bahwa itu video dari ustadz ABB tentang pernyataan beliau memandang Pancasila, saat ini," kata Iim, sapaan Abdul Rochim, saat di temui di Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngeruki, Kamis (4/8/2022).
Baca juga: Abu Bakar Baasyir Bebas: Dikawal Densus 88 dan Mobil Ambulans, Keluar dari Lapas Pukul 05.28 WIB
Baca juga: Jalani Hukuman 15 Tahun Penjara, Terpidana Kasus Terorisme Abu Bakar Baasyir Bebas 8 Januari 2021
"Dahulu, informasi yang masuk ke beliau, Pancasila dianggap bertentangan dengan Islam," imbuhnya.
Di usianya yang ke-83 tahun, ABB terus mempelajari Pancasila yang merupakan ideologi bangsa Indonesia itu.
Hingga akhirnya, ABB mengakui Pancasila, setelah dianggapnya syirik.
"Ketika ada penelaahan bahwa pendiri bangsa merumuskan konsep itu (Pancasila) bagi negara kita sebagai jalan dan legitimasi untuk muslimin di Indonesia, untuk menerapkan syariat Islam secara sempurna, mengingat sila pertama adalah Ketuhanan yang maha Esa, beliau melihat dari situ dan menjelaskan kepada masyarakat supaya tidak terjadi kesalahpahaman," ujarnya.
Iim menjelaskan, pada prinsipnya, ABB tidak menolak konsep apapun asalkan tidak bertentangan dengan Islam, dan tidak bertentangan dengan syariat Allah SWT.
Sehingga, dia selalu membuka pintu diskusi dengan siapapun, untuk membahas topik apapun, termasuk Pancasila.
"ABB merupakan sosok yang dialogis. Dengan siapapun, beliau siap duduk. Dengan siapapun, beliau siap berdialog dan menerima argumentasi apapun, asalkan itu benar, bisa diterima dalam nalar sebagai orang yang berpegang kepada Alquran dan sunah Rasulullah," ucapnya.
"Beliau juga sosok yang menghormati perbedaan agama," imbuhnya.
Dia melanjutkan, ABB memegang pengertian, saat Rasulullah memimpin Madinah, ada orang Yahudi, Nasrani, dan orang musrik, yang masih diayomi Nabi Muhammad.
"Bahkan, dibuatkan Piagam Madinah untuk mereka bersama-sama hidup di sebuah negara, dan itu hal yang baik," ujarnya.
Baca juga: Dikaitkan dengan Pimpinan Tertinggi Khilafatul Muslimin, Ponpes Ngruki Sukoharjo Bantah BNPT
Baca juga: Begini Cara Alumni Ponpes Al Mukmin Ngruki di Banjarnegara Lawan Stigma Teroris