Berita Banyumas

Bupati Purbalingga Tiwi Minta Resep Rahasia Pengelolaan Sampah ke Bupati Banyumas Husein

Rombongan Pemkab Purbalingga yang dipimpin Bupati Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) belajar pengelolaan sampah di Kabupaten Banyumas.

ist/dok pemkab purbalingga
Rombongan Pemkab Purbalingga yang dipimpin Bupati Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) saat berkunjung ke Kabupaten Banyumas, ditemui Bupati Achmad Husein di Ruang Jaka Kaiman, Kompleks Pendopo Si Panji, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (2/12/2022). Rombongan Pemkab Purbalingga yang dipimpin Bupati Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) belajar pengelolaan sampah di Kabupaten Banyumas. 

Apabila ingin menambah nilai lagi, menurut Husein bisa ditambah alat lagi, yakni Hot Extruder dan Mesin Hidrolik. 

Alat tersebut berguna menghasilkan plastik cair dan mencetaknya menjadi berbagai produk.

Sedangkan sampah yang tidak bisa dimanfaatkan bisa dibakar dengan alat pirolisis yang sudah sesuai ketentuan.

Baca juga: Melejit! Peringkat Guru Banyumas Memanfaatkan PMM Naik dari 31 ke Posisi 4 Besar

Terkait dengan lahan hanggar, tidak harus menggunakan lahan Pemda. 

Seperti yang terjadi di Banyumas, hanggar justru dibangun di lahan milik desa termasuk pengelolaan sampahnya dilakukan oleh KSM dari BUMDes.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purbalingga, Priyo Satmoko mengungkapkan, Pemkab Purbalingga berkomitmen mengadopsi sistim pengelolaan sampah yang diterapkan di Banyumas.

"Kami sebenarnya sudah merintis sistem ini hanya saja kami belum memiliki peralatan secanggih yang dimiliki Banyumas," jelasnya.

Baca juga: Sheila On 7 Bakal Manggung di GOR Satria Purwokerto, Berikut Rekayasa Lalu Lintas yang Diterapkan

Langkah awal yang sudah dilakukan yakni pemetaan mengenai wilayah dan volume sampah yang dihasilkan. 

Hasil pemetaan menunjukan, dibutuhkan 4 lokasi PDU/TPST untuk melayani pengolahan sampah di Purbalingga.

"Rencananya di Kecamatan Bobotsari, Rembang, Bukateja dan Purbalingga

Di Kecamatan Purbalingga tentu ada prioritas tersendiri yang hanya akan melayani satu kecamatan karena volume sampahnya paling banyak," katanya. (*)

Baca juga: Purwokerto dan Cilacap Alami Inflasi di November, Dipicu Kenaikan Harga Telur Ayam dan Rokok Kretek

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved