Berita Banyumas
Bupati Purbalingga Tiwi Minta Resep Rahasia Pengelolaan Sampah ke Bupati Banyumas Husein
Rombongan Pemkab Purbalingga yang dipimpin Bupati Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) belajar pengelolaan sampah di Kabupaten Banyumas.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: mamdukh adi priyanto
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Rombongan Pemkab Purbalingga yang dipimpin Bupati Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) belajar pengelolaan sampah di Kabupaten Banyumas.
Rombongan diterima Bupati Banyumas, Achmad Husein di Ruang Jaka Kaiman, Kompleks Pendopo Si Panji, Purwokert, Banyumas, Jumat (2/12/2022).
"Kita ketahui bersama bahwa Pemerintah kabupaten Banyumas ini merupakan pemerintah yang sukses bahkan saat ini menjadi pilot project di beberapa kabupaten/kota kaitan sampah," kata Bupati Tiwi kepada Banyumas.com'>Tribun Banyumas.com, dalam rilis.
Sedangkan Purbalingga, kata Bupati masih dalam tahap berjuang menemukan solusi yang tepat terkait penanganan sampah.
Baca juga: Jadwal Bioskop Purwokerto 3 Desember 2022: Film Violent Night Sudah Tayang di Bioskop Purwokerto
Salah satu yang sudah dilakukan yakni pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) secara bertahap, namun hal ini akan membutuhkan anggaran yang besar.
"Nah pada kesempatan ini kami ingin belajar dan tentunya meminta tips dan trik, Ini.
Gimana ceritanya Pemkab Banyumas bisa sukses dalam jangka waktu yang singkat untuk menangani permasalahan sampah," katanya.
Sementara, Bupati Banyumas, Achmad Husein memberikan sejumlah saran ke Pemkab Purbalingga, salah satunya dengan menyediakan hanggar atau Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse and Recycle (TPS3R).
"Harus dibangunkan PDU (pusat daur ulang) besar, TPS3R atau hanggar, minimal 1.200 meter persegi.
Untuk menampung sampah dengan kapasitas 25 - 30 dump truck per hari maka perlu dibangun 4 unit," kata Bupati Husein.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Banyumas Hari Ini Sabtu 3 Desember 2022: Hujan Ringan
Di dalam hanggar masing-masing minimal disediakan mesin Bag Conveyor (pemilah sampah manual) dan Gibrik (mesin pencuci sampah plastik).
Secara keseluruhan peralatan nilainya hanya Rp300 juta, sedangkan bangunan mencapai Rp1,2 miliar.
Melalui alat-alat tersebut, baru Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang mengelola sampah akan mendapatkan penghasilan.
Baca juga: Pembangunan Taman Botani Baturraden Banyumas Sebentar Lagi Rampung, Kapan Tanggal Pembukaannya?
"Sumber penghasilan KSM itu dari penjualan sampah high value, seperti plastik, kresek, plastik kemasan, botol plastik.