Berita Demak

Supriyanto, Mantan Preman di Demak Terpilih Jadi Kades Surodadi. Begini Perjalanan Hidupnya

Di Desa Surodadi, Kecamatan Sayung, Demak, mantan preman bernama Supriyanto alias Agus Boang terpilih sebagai kepala desa.

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/Tito Isna Utama
Supriyanto atau Agus Boang saat ditemui dikediamannya, Selasa (1/11/2022). Hari ini, Rabu (2/11/2022), Supriyanto yang dikenal sebagai mantan preman, dilantik sebagai kepala Desa Surodadi, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, DEMAK - Cerita preman pensiun yang berubah menjadi orang baik tak hanya ada di sinetron atau layar kaca.

Di Desa Surodadi, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, kisah ini bahkan mengantar mantan preman bernama Supriyanto alias Agus Boang menjadi kepala desa.

Pria kelahiran 29 Desember 1977 ini memang dikenal warga sebagai sosok yang suka berkelahi.

Ditemui di rumahnya, Supriyanto menceritakan perjalanan hidupnya hingga memenangkan pilkades dan dilantik sebagai kades Surodadi, hari ini, Rabu (2/11/2022).

Baca juga: Avanza Tercebur Sungai di Karangtengah Demak, Bagaimana Nasib Penumpangnya?

Baca juga: Dukun Asal Demak Diperiksa Terkait Pembunuhan Pegawai Bapenda Semarang, Muncul Motif Promosi Jabatan

Supriyanto mengaku tidak pernah berpikir akan menjadi pemimpin Surodadi.

Apalagi, dia lahir dari keluarga kurang mampu dengan lima saudara. Bahkan, Supriyanto hanya mampu mengenyam pendidikan formal SD.

"Tak menyangka, di benak saya dari kecil pun tak pernah berpikir bakalan jadi kepala desa," kata Supriyanto, Selasa (1/11/2022).

"Karena, orang tua tidak memiliki biaya cukup, saya hanya SD, tapi waktu saya SD, dapat juara kelas terus," ujarnya.

Faktor biaya membuat Supriyanto kecil sempat menangis saat tak bisa melanjutkan pendidikan seperti teman-teman.

"Nangis terus, minta orangtua, pingin sekolah, pada saat itu kan belum ada sekolah gratis seperti sekarang," jelasnya.

Lantaran orangtua benar-benar tak sanggup membiayai sekolah, Supriyanto kemudian mencari pekerjaan serabutan.

Berbagai pekerjaan pun dilakoni, mulai dari sebagai tukang parkir, tukang tagih, hingga sempat bekerja di kapal.

"Waktu itu, saya hanya berpikiran, bagaimana keluarga saya bisa tetap hidup dan makan, meskipun aslinya kenakalan saya itu terpaksa," tuturnya.

Baca juga: Maling Sepeda Gunung dan Elpiji di Demak Tercebur ke Sungai Bersama Mobilnya

Baca juga: Tol Semarang-Demak Siap Dibuka untuk Libur Natal dan Tahun Baru, Pekerjaan Telah Mencapai 98 Persen

Meski dikenal nakal, Supriyanto tak pernah mencuri atau melakukan kenakalan di lingkungan rumah.

"Senakalnya saya, tidak pernah di daerah sendiri tapi lebih di luar sana. Tapi, saya nakalnya itu hanya berkelahi, tidak pernah mencuri," ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved