Tragedi Halloween Itaewon

Korban Tragedi Halloween Itaewon Korsel Bertambah Jadi 153 Orang, 26 Merupakan WNA

Data sementara, sekitar 26 warga negara asing tewas dalam tragedi Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan.

Editor: rika irawati
AFP/ANTHONY WALLACE
Seorang wanita membuat persembahan sebagai penghormatan kepada korban tewas dalam tragedi Halloween Itaewon, dalam sebuah peringatan darurat di luar stasiun kereta bawah tanah Itaewon di distrik Itaewon, Seoul, Minggu (30/10/2022). Tragedi yang terjadi saat pesta Halloween, Sabtu (29/10/2022) itu menewaskan setidaknya 153 orang, dimana 26 orang di antaranya merupakan warga negara asing. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEOUL - Data sementara, sekitar 26 warga negara asing tewas dalam tragedi Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan.

Para pemimpin dari sejumlah negara pun menyatakan rasa belasungkawa mereka atas tragedi yang menewaskan setidaknya 153 orang itu.

Secara resmi, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol juga mengumumkan masa berkabung nasional pada Minggu (30/10/2022).

Dilansir dari Reuters, Senin (31/10/2022), Kementerian luar negeri Korea Selatan menyebutkan, total ada sekitar 26 warga negara asing yang tewas dalam tragedi tersebut.

Mereka berasal dari 15 negara.

Seorang pejabat kementerian mengatakan kepada Reuters, korban tewas termasuk WNA dari China, Iran, dan Rusia.

Baca juga: 19 Korban Tewas di Tragedi Halloween Itaewon Merupakan WNA

Baca juga: Belum Ada Laporan WNI Jadi Korban Tragedi Itaewon, KBRI Seoul Buka Hotline

Dua warga negara Jepang, seorang wanita berusia dua puluhan dan seorang wanita lain berusia antara 10 dan 19 tahun, juga dipastikan tewas dalam kecelakaan tersebut, kata seorang pejabat di kementerian luar negeri Jepang.

"Saya sangat terkejut dan sangat sedih dengan hilangnya banyak nyawa yang berharga, termasuk orang-orang muda dengan masa depan yang cerah, sebagai akibat dari kecelakaan yang sangat tragis itu," kata Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dalam sebuah pernyataan.

Sementara, kantor berita Xinhua mengutip data dari kedutaan besar China di Seoul melaporkan, setidaknya ada empat warga negara China menjadi korban tewas dalam tragedi Hallowen Itaewon.

Atas nama pemerintah dan rakyat China, Presiden Xi Jinping ingin menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban dan menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga mereka dan yang terluka.

Xi mengatakan, beberapa warga China juga terluka dan berharap, Korea Selatan akan melakukan segala upaya untuk menyembuhkan dan menangani akibat kejadian itu.

Sejumlah ambulans disiagakan dan petugas medis mengevakuasi korban tragedi pesta Halloween di Itaewon, Korea Selatan, Minggu (30/10/2022) waktu setempat. Pesta yang digelar di jalan-jalan sempit di lingkungan kota Itaewon itu mengakibatkan 151 orang tewas.
Sejumlah ambulans disiagakan dan petugas medis mengevakuasi korban tragedi pesta Halloween di Itaewon, Korea Selatan, Minggu (30/10/2022) waktu setempat. Pesta yang digelar di jalan-jalan sempit di lingkungan kota Itaewon itu mengakibatkan 151 orang tewas. (AFP/JUNG YEON-JE)

Sementara, mengutip kedutaan Rusia di Korea Selatan, kejadian tersebut juga merenggut nyawa empat warga Rusia.

Kejadian ini juga memantik perhatian Presiden AS Joe Biden dan ibu negara Jill Biden.

Mereka mengirimkan ungkapan belasungkawa dengan menulis: "Kami berduka dengan rakyat Republik Korea dan mengirimkan harapan terbaik kami untuk pemulihan yang cepat bagi semua orang yang terluka.".

Juga, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengunggah "Semua pikiran kami dengan mereka yang saat ini menanggapi dan semua warga Korea Selatan pada saat yang sangat menyedihkan ini".

Seorang warga Norwegia juga dipastikan tewas dalam kecelakaan itu, kata juru bicara kementerian luar negeri Norwegia.

"Saya sangat terpukul dengan berita tentang insiden mengerikan sehubungan dengan perayaan Halloween di Seoul," kata Menteri Luar Negeri Norwegia Anniken Huitfeldt dalam sebuah pernyataan.

"Belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan teman-teman yang kehilangan orang yang mereka cintai. Pikiran saya bersama mereka yang terkena dampak tragedi ini," lanjut Annikan.

Hal yang sama juga diungkap Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.

"Saya memikirkan semua orang yang terkena dampak tragedi ini, dan berharap pemulihan yang cepat dan penuh bagi mereka yang terluka," kata Trudeau.

Sementara, Paus Fransiskus, berbicara kepada umat beriman di Lapangan Santo Petrus pada hari Minggu.

"Kami juga berdoa ... bagi mereka, terutama kaum muda, yang meninggal semalam di Seoul," ucap Paus.

"Italia dekat dengan orang-orang Korea pada saat kesedihan yang luar biasa dan kesedihan yang mendalam," kata Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni dalam akun Twitternya.

Rekaman Kejadian Beredar di Media Sosial

Banyak foto dan video menunjukkan kondisi sesaat dan setelah kejadian tragedi Hallowen Itaewon, di unggah di media sosial.

Dalam foto dan video itu terlihat para pengunjung berdesakan dan berdiri berhimpitan di gang sempit Itaewon, Seoul, Korea Selatan (Korsel), saat perayaan Halloween yang berubah menjadi tragedi mematikan pada Sabtu (29/10/2022) malam.

Pada malam nahas itu, terlihat kerumunan yang tidak biasa untuk daerah itu atau bagi penduduk Seoul.

Padahal, kerumunan biasanya terjadi di kereta bawah tanah yang penuh sesak dan jalan-jalan di kota berpenduduk hampir 10 juta itu.

Baca juga: Umumkan Masa Berkabung atas Tragedi Halloween Itaewon, Presiden Korea Selatan: Ini Sangat Mengerikan

Baca juga: Pesta Halloween di Itaewon Korea Selatan Berubah Jadi Tragedi, 151 Orang Tewas Berdesakan

Dikutip dari laman CNN, Senin (31/10/2022), setelah panggilan darurat pertama muncul sekitar pukul 22.24 waktu setempat, pihak berwenang pun bergegas menuju ke lokasi kejadian.

Namun, banyaknya orang yang ada di kawasan itu, membuat petugas layanan darurat sulit untuk menjangkau mereka yang membutuhkan bantuan.

Video yang diposting ke media sosial menunjukkan orang-orang melakukan kompresi pada pengunjung lain yang tergeletak di tanah saat mereka menunggu bantuan medis.

Sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat (AS), China, Iran, Thailand, Sri Lanka, Jepang, Australia, Norwegia, dan Prancis telah mengkonfirmasi bahwa warga negara mereka turut menjadi korban dalam tragedi yang menewaskan lebih dari 150 orang itu.

Menurut pernyataan dari Presiden Universitas Kentucky, Eli Capilouto, seorang mahasiswa keperawatan kampus tersebut ikut menjadi korban tewas.

"Anne Gieske, seorang junior dari Kentucky Utara, sedang belajar di luar negeri, di Seoul, semester ini," kata Capilouto.

Sementara itu, seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan bahwa tiga personel militernya juga termasuk diantara mereka yang tewas.

"Pemerintah Korsel telah menetapkan masa berkabung nasional yang dimulai sejak hari Minggu kemarin hingga 5 November," kata Perdana Menteri Han Duck-soo dalam sebuah pengarahan.

Selama masa berkabung, semua lembaga publik dan kantor diplomatik akan mengibarkan bendera setengah tiang.

Ia menambahkan bahwa semua acara yang tidak mendesak pun akan ditunda.

"Pegawai negeri dan pegawai lembaga publik akan mengenakan pita hitam untuk mengungkapkan belasungkawa mereka selama masa berkabung," pungkas Han. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 26 WNA dari 15 Negara Ikut Tewas dalam Tragedi Pesta Halloween Itaweon.

Baca juga: Beberapa Manfaat Buah Semangka untuk Kesehatan, Terutama bagi Penderita Asam Lambung

Baca juga: WNI Salah Tembak di Texas Dimakamkan di Semarang, Sahabat Ungkap Firasat Almarhumah sebelum Kejadian

Baca juga: Cilacap Diguncang Gempa Dua Kali dalam Sehari, Begini Penjelasan BMKG

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved