Pegawai Bapenda Semarang Hilang
Pomdam: 2 Oknum TNI Diperiksa Kasus Pembunuhan Pegawai Bapenda Dekat dengan Eks-Wali Kota Semarang
Dua anggota TNI di Kodam IV/Diponegoro itu disebut dekat dengan mantan Wali Kota Semarang, Sukawi Sutarip.
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Polisi Militer Kodam (Pomdam) IV/Diponegoro menyebut ada dua oknum anggota TNI yang diperiksa atas kasus pembunuhan pegawai Bapenda Semarang, Paulus Iwan Budi.
Dua anggota TNI di Pomdam IV/Diponegoro itu disebut dekat dengan mantan Wali Kota Semarang, Sukawi Sutarip.
Dua anggota TNI tersebut berinisial AG dan HR.
Sedangkan satu orang merupakan sipil yang berinisial HRD.
Baca juga: Danpomdam: 2 Oknum TNI Terperiksa Kasus Pembunuhan Pegawai Bapenda Semarang Iwan Budi, Bukan 3!
Sebelumnya, Panglima TNI, Jenderal Andika Persaka menyebut ada tiga anggota TNI yang diduga terlibat dalam kasus pembunuhan seorang pegawai negeri sipil atau PNS Bapenda Semarang, Iwan Budi.
Iwan Budi sebelumnya diketahui menghilang hingga akhirnya ditemukan dalam keadaan terbakar dengan sejumlah bagian tubuh yang tidak utuh lagi.
Jenderal Andika menyebut anggotanya tersebut memiliki person of interest atau keterlibatan atau dugaan dalam kasus pembunuhan tersebut.
Ketika ditanya terkait keterlibatan keduanya, Danpomdam IV/Diponegoro, Kolonel Rinoso Budi menyebut bahwa AG dan HR memiliki keterikatan keluarga dengan mantan Wali Kota Semarang, Sukawi Sutarip.
"Ada keterikatan keluarga, istrinya merupakan keponakan dari mantan Wali Kota Semarang, bapak Sukawi.
Dua-duanya (AG dan AR) dekat dengan mantan Wali Kota Semarang," kata Kolonel Rinoso Budi saat memberikan keterangan kepada awak media seperti dikutip dari tayangan Kompas TV, Kamis (13/10/2022).
Baca juga: Tiga Prajurit TNI Diperiksa, Diduga Terkait Pembunuhan Pegawai Bapenda Semarang Iwan Budi
Seperti diberitakan sebelumnya, Iwan Budi menghilang dan dibunuh, padahal yang bersangkutan sedang diperiksa sebagai saksi kasus korupsi di lingkungan Pemerintah Kota Semarang yang terjadi pada 2010.
Selain itu, Kolonel Rinoso Budi menuturkan bahwa AG, AR, dan HRD saling mengenal lantaran bukti dari percakapan di ponsel.
"Mereka saling mengenal, dan di handphone-nya ada chat mereka bertiga.
Itu yang membuat (dugaan) kuat, kok kebetulan ada.
Namun demikian, HRD dibebaskan dugaan sebagai tersangka, sehingga jadi saksi saja," jelasnya.
Baca juga: Polisi Pastikan Pegawai Bapenda Semarang Iwan Budi Tak Dimutilasi, Kasus Masih Dalam Penanganan
Selain itu, hasil penyelidikan internal, belum ada bukti cukup yang melibatkan oknum anggota TNI AD.
"Kesimpulannya, sampai saat ini belum ada bukti permulaan yang cukup adanya keterlibatan oknum anggota TNI," tegas Rinoso.
Dua Bukan Tiga
Danpomdam IV/Diponegoro, Kolonel Rinoso Budi membeberkan bahwa dua anggota TNI diduga terlibat kasus pembunuhan pegawai Bapenda Semarang, Iwan Budi.
Keduanya saat ini berstatus terperiksa atau saksi dalam kasus tewasnya Iwan Budi yang ditemukan terbakar dan termutiliasi di kawasan Pantai Marina Semarang beberapa waktu lalu.
"Yang dari TNI itu 2, bukan 3.
Yang anggota TNI itu inisialnya saudara AG dan saudara HR, yang satunya lagi HRD, itu sipil," kata Rinoso saat memberikan keterangan kepada wartawan di Markas Pomdam IV/Diponegoro, Jalan Yos Sudarso, Tawangsari, Semarang, dikutip dari siaran Kompas TV, Kamis (13/10/2022).
Menurutnya, dari dua orang anggota TNI yang terperiksa tersebut merupakan perwira.
Namun demikian, ia menegaskan pihaknya akan profesional dalam mengungkap kasus ini.
"Kami selalu berusaha untuk objektif apalagi mengingat ini Polisi Militer.
Kita mengungkap, bukan membela," ujarnya.
Baca juga: Tangis Keluarga Iringi Pemakaman Pegawai Bapenda Semarang Iwan Budi
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengungkapkan bahwa ada tiga prajurit TNI yang diduga terlibat dalam kasus pembunuhan pegawai Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang, Paulus Iwan Budi Prasetyo.
Saat ini, ketiganya menjalani pemeriksaan sebagai saksi.
"Sudah, kami sedang melakukan proses hukum.
Jadi, memang itu kan informasi yang di-sharing berdasarkan penyidikan yang dilakukan Polda dan kami sekarang sedang melakukan proses terus," ujar Panglima TNI Jenderal Andika di Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (12/10/2022).
Andika Perkasa mengungkapkan, mendapatkan informasi dari Polda Jateng dua hari setelah ditemukannya jenazah Paulus Iwan Boedi Prasetyo.
Jenazah ASN Pemerintahan Kota Semarang ini ditemukan pada 8 September 2022.
"Kami memeriksa tiga (orang), sejauh ini.
Inisialnya saya agak lupa," ungkapnya.
Baca juga: Jenazah Pegawai Bapenda Semarang Iwan Diserahkan ke Keluarga, Pencarian Bagian Tubuh Masih Berlanjut
Proses pemeriksaan terhadap tiga orang anggota, lanjut Andika Perkasa, saat ini masih terus berjalan.
"Kami belum menyimpulkan ke situ tetapi kami sebut person of interest atau mereka-mereka yang ingin kami dalami," tuturnya.
Andika Perkasa menegaskan, mengontrol terus perkembangan proses pemeriksaan terhadap tiga orang anggota tersebut.
"Langsung saya kontrol per pekannya, ditangani oleh Kodam tetapi laporan terus langsung kepada saya setiap pekan," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, pegawai Bapenda Kota Semarang Iwan Budi Prasetyo ditemukan tewas di Kawasan Pantai Marina Semarang, 8 September 2022.
Saat ditemukan, tubuh Iwan dalam kondisi terbakar sempurna dengan bagian tubuh tak utuh.
Iwan Budi dilaporkan menghilang, satu hari sebelum menjalani pemeriksaan di Polda Jateng sebagai saksi kasus korupsi. (*)
Baca juga: Percaya Karma, Istri Pegawai Bapenda Semarang Iwan Budi Meminta Pembunuh Suami Menyerahkan Diri