UMKM
Tak Dinyana, Pisau Produk Pandai Besi di Banyumas Disukai Chef Profesional, Berstandar Internasional
Tak disangka pisau produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pandai besi di Desa Pasir Wetan, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, disukai chef.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: mamdukh adi priyanto
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Tak disangka pisau produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pandai besi di Desa Pasir Wetan, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, disukai koki atau chef profesional.
Produk mereka naik kelas dan semakin bergeliat usai mendapatan pendampingan yang terus dilakukan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA).
Koordinator YDBA Banyumas Eko Wandiro mengatakan, usaha para pelaku UMKM ini makin naik kelas.
UMKM pandai besi yang memproduksi alat-alat pertanian dan peralatan rumah tangga tradisional itu kini makin diperkuat.
Baca juga: Info Harga Sembako Kabupaten Banyumas, 10 Oktober 2022: Harga Telur Ayam Naik
Sejumlah pelatihan dan pendampingan diberikan secara intensif untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusianya, termasuk produknya.
"Kami ingin UMKM pandai besi naik kelas, baik dari sisi kompetensi dan produk yang dihasilkan.
Contohnya, mereka yang sejak dulu menjual produknya hanya ke tengkulak, kini variasi produknya bertambah, bisa dipasarkan ke kalangan chef profesional," katanya dalam keterangan tertulis kepada TribunBanyumas.com, Selasa (11/10/2022).
Ia menjelaskan, di Desa Pasir Wetan itu, UMKM yang digandeng adalah kelompok perajin pandai besi bernama Gayeng Ruyeng.
Saat ini, jumlah anggotanya sebanyak 20 perajin.
Baca juga: Longsor Melanda 12 Desa di Banyumas, Terbanyak di Kecamatan Cilongok. Berikut Lokasinya
Para perajin pandai besi ini mengolah bilah-bilah sisa besi dan baja menjadi berbagai ragam alat pertanian, pertukangan, dan juga berbagai jenis pisau. Usaha itu sudah turun temurun dari sejak puluhan tahun silam.
Eko memaparkan, sejak awal 2020, YDBA terjun mendampingi mereka dan menggandeng banyak pihak.
YDBA berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait yang berkomitmen mengembangkan produk pisau UMKM Gayeng Ruyeng hingga memiliki standar QCD atau quality, cost, and delivery.
Eko menambahkan, pihaknya memberi pelatihan rutin seperti mentalitas dasar, prinsip manufaktur 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) yang diterapkan juga di Astra, pembukuan sederhana, pengetahuan bahan material, dan sejumlah pelatihan teknis lainnya.
Baca juga: Jembatan di Pekuncen Banyumas Putus Diterjang Banjir, Lalu Lintas Jalur Pertanian Terganggu
Termasuk pendampingan UMKM dalam hal pemasaran.
"Saat ini UMKM pandai besi sedang berupaya menghasilkan pisau sesuai standar chef internasional.