Berita Banyumasan
Berbekal Kertas Roti dan Spidol, Karsono Mendesain Motif Batik. Jadi Langganan Pembatik Banyumasan
Batik daerah makin berkembang sejak diakui UNESCO sebagai kekayaan milik Indonesia. Termasuk, batik Banyumasan yang banyak mengusung motif tumbuhan.
Penulis: Imah Masitoh | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Batik daerah makin berkembang sejak diakui UNESCO sebagai kekayaan tak benda milik Indonesia.
Satu di antara wilayah penghasil batik adalah Banyumas Raya yang dikenal dengan batik Banyumasan.
Berbeda dari batik di lingkungan keraton, Solo dan Yogyakarta, motif batik Banyumasan banyak diinspirasi dari tumbuhan.
Dalam perkembangannya, muncul motif lain hasil kreasi seniman lokal, di antaranya Karsono.
Desainer motif batik ini cukup dikenal di kalangan pengrajin batik.
Ia menjadi langganan para pengerajin batik yang memesan motif batik baru untuk produk mereka.
Karsono mengaku menekuni dunia batik sejak tahun 2004.
Baca juga: Berkah Virus Corona, IDI Banyumas Bikin Masker Batik Banyumasan, Bisa Dikembangkan TP PKK
Baca juga: Jejak Seni Wayang Banyumasan Terekam di Museum Wayang Banyumas: Koleksi dari Bali hingga China
Berbagai jenis motif batik dia kuasai, dari pola sederhana hingga rumit.
Jejak sebagai seniman desain batik ditorehkan Karsono berawal dari hobi melukis.
"Sebelumnya sering melukis. Seperti lukisan tokoh pewayangan. Namun, tidak bertahan lama, jarang peminatnya," tuturnya.
Hingga suatu ketika, ia bekerja pada produsen Batik Banyumasan ternama, Batik Hadipriyanto.
Selama 13 tahun bekerja, dia mulai mahir membuat motif pakem Banyumasan yang rumit, yang tidak semua orang bisa.
Hingga akhirnya, dia memilih membuka jasa desain motif batik di rumah, di Kalibagor, Banyumas.
"Saya butuh tiga tahun untuk bisa luwes membuat motif batik," ungkap Karsono saat ditemui di rumahnya, Selasa (27/9/2022).
Selama itu, dia mulai menguasai pembuatan motif batik pakem Banyumasan yang terkenal, di antaranya Dunia Baru, Sekar Jagad, Peksi Gowok, Jahe Srimpang, dan Pring Sedapur.