Berita Kudus

Pembangunan Tiga Madrasah di Kudus Mandeg Gara-gara Dana Hibah dari Pemkab Tak Kunjung Cair

Pembangunan tiga madrasah di Kabupaten Kudus mandeg setelah pencairan hibah dari pemkab tak kunjung cair.

Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/RAKA F PUJANGGA
Anggota DPRD Kudus Ilwani menunjukkan lokasi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Falah? di Pasuruhan Kidul, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Selasa (2/8/2022). Pembangunan madrasah ini mandeg lantaran dana hibah dari Pemkab Kudus tak kunjung cair. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Pembangunan tiga madrasah di Kabupaten Kudus mandeg setelah pencairan hibah dari pemerintah kabupaten (pemkab) untuk lembaga pendidikan tersebut, tersendat.

Pelaksanaan belajar mengajar pun terpaksa menggunakan musala lantara pembangunan kelas tak kunjung ramung.

Tiga madrasah tersebut adalah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Falah dengan nilai hibah Rp 650 juta, Madrasah Diniyyah Roudlotul Ulum senilai Rp 700 juta, dan Madrasah Miftahul Huda senilai Rp 675 juta.

Sehingga, total hibah yang seharusnya diterima ketiga madrasah tersebut mencapai sekitar Rp 2 miliar.

Menurut Pembina Yayasan MI Miftahul Falah, Shodiqun, pembangunan sudah dimulai sebelum pencairan dana hibah.

Namun, setelah pembangunan berjalan sekitar 30 persen, pencairan dana yang dijanjikan, tidak kunjung ‎terlaksana.

"‎Saat sudah ada jadwal pencairan, kami sudah kerja bakti bersama warga untuk memulai pengerjaan. Tapi, sampai sekarang, belum juga cair," ujar dia.

Baca juga: Tak Mampu Bayar Gaji dan Pesangon 269 Karyawan, Pabrik Plastik di Jekulo Kudus Disita Pengadilan

Baca juga: Alhamdulillah, 370 Tempat Ibadah di Kudus Terima Dana Rp 9,5 Miliar untuk Renovasi dan Sarpras

Menurut dia, belum cairnya dana hibah itu karena ada perbedaan antara desain bangunan dari proposal.

Sehingga, ‎pihaknya perlu memperbaiki gambar sesuai proposal.

Meski begitu, hibah yang dijanjikan tidak kunjung cair.

"Gambar bangunan berubah dari semula dua lantai menjadi satu lantai. Tapi, lokal kelasnya tetap sama dan gambar yang baru juga sudah kami kirim ke Bagian Kesra," ujar dia.

‎Mandegnya pembangunan mempengaruhi kegiatan belajar mengajar.

Sekolah terpaksa membagi kelas dalam sif. Ada 176 siswa di sekolah tersebut.

‎"Ada yang dipindahkan belajar ke musala karena ruangan sebelumnya sudah dirobohkan," katanya.

Sementara itu, Anggota DPRD Kudus Ilwani menduga, terhambatnya pencairan dana hibah terjadi karena adanya intervensi dari luar.

Baca juga: Sepasang Remaja Terekam Bermesraan di Area Masjid Menara Kudus, Videonya Viral di Whatsapp

Baca juga: Viral, Oknum Satpol PP Kudus Terekam Kamera Tendang Badut Pengamen saat Penertiban

Pasalnya, pencairan hibah untuk lembaga yang lain sudah berjalan baik.

Dia mengatakan, pada APBD 2022, ‎terdapat 45 lembaga yang memperoleh hibah.

"Kami menduga, terhambatnya pencairan anggaran ini karena ada intervensi untuk menggagalkan."

"Karena, kalau masalah gambar, seharusnya sudah diberitahukan dari awal," kata anggota Fraksi PKB itu.

‎Apalagi, proses pencairan hibah itu terus molor dari semula bulan Mei, kemudian dijanjikan bulan Juni, sampai bulan Agustus juga belum ada kejelasan.

Dia berharap, pihak-pihak terkait dapat memahami penganggaran tersebut agar tidak terjadi pelanggaran.

"Ini uang negara yang seharusnya bisa segera dicairkan untuk kepentingan masyarakat," ujar dia. (Raka F Pujangga)

Baca juga: Punya Peralatan Tercanggih di Asia, Ini Isi Kapal Tempur TNI AL KRI Spica 934

Baca juga: Karyawan Rumah Makan di Banyumas Lecehkan 3 Pelajar SMP, Iming-imingi Korban Uang Rp 50 Ribu

Baca juga: Ini Harga Tiket PSIS Semarang Vs Barito Putera dan Cara Membelinya

Baca juga: BREAKING NEWS: Truk Pengangkut BBM Pertamina Tabrak Bangunan Rumah di Tanah Putih Semarang

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved