Berita Cilacap

BMKG Imbau Warga Cilacap Tetap Tenang Soal Tsunami 10 Meter: Kapan Terjadinya Tidak Ada yang Tahu

BMKG mengimbau warga Cilacap tak terpengaruh isu menyesatkan terkait potensi tsunami setinggi 10 meter.

Editor: rika irawati
ISTIMEWA
ILUSTRASI Tsunami. BMKG memperkirakan tsunami setinggi 10 meter terjadi di Kabupaten Cilacap. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) mengimbau warga Cilacap tak terpengaruh isu menyesatkan terkait potensi tsunami setinggi 10 meter.

Apalagi, gempa dan tsunami tak bisa diperkirakan datangnya.

Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie mengatakan, sekarang, waktunya menata mitigasi sebaik mungkin.

Setyoajie menambahkan, setiap saat, BMKG melakukan monitoring aktivitas gempa bumi dan tsunami di Indonesia.

Dia juga memastikan, BMKG selalu menyampaikan informasi tersebut menggunakan berbagai moda komunikasi kepada stakeholder, sesuai protokol yang berlaku.

"Kepada masyarakat pesisir selatan Jawa, khususnya Kabupaten Cilacap, diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Ajie melalui keterangan tertulis, dikutip dari Kompas.com, Selasa (2/8/2022).

Baca juga: Taman Dinosaurus Cilacap Cocok Jadi Tujuan Wisata Keluarga, Bisa Petik Buah di Antara Hewan Purba

Baca juga: Korban Kedua Tertimbun Tanah saat Kuras Sumur di Kedungreja Cilacap Dievakuasi, Kondisi Tak Bernyawa

Ajie menjelaskan, Cilacap merupakan satu di antara wilayah di Jawa Tengah yang rawan bencana gempabumi dan tsunami.

Secara geotektonik, terdapat zona subduksi, yaitu daerah pertemuan lempeng Indo-Australia yang masuk menyusup kebawah lempeng Eurasia di utara.

"Akibat dari aktivitas di zona subduksi ini, berdasarkan kajian saintifik, ada tiga segmen zona megathrust di selatan Pulau Jawa yang menyimpan akumulasi energi gempabumi terpicu bisa mencapai magnitudo 8,7," jelas Ajie.

Meski demikian, lanjut Ajie, gempabumi dan tsunami adalah peristiwa alam yang hingga saat ini belum dapat diprediksi kapan terjadinya.

"Potensi gempabumi dengan magnitudo 8,7 (di selatan Cilacap) bukanlah prediksi sehingga kapan terjadinya tidak ada yang tahu," ujar Ajie.

Menurut Ajie, seluruh pihak masih memiliki waktu untuk menyiapkan diri dan menata mitigasi bencana sebaik mungkin.

"Upaya pengurangan risiko bencana melalui tahapan mitigasi yang tepat harus dilakukan sedini mungkin dan bersifat pentahelix agar kita dapat mengantisipasi segala dampak yang mungkin terjadi menuju target keselamatan infrastruktur dan minim korban jiwa (zero victim) di daerah terdampak," kata Ajie.

Baca juga: Cilacap Butuh 75 Alat Deteksi Dini Tsunami. Sekarang, Hanya Ada 15 Alat yang Berfungsi Baik

Baca juga: Alasan Cilacap Berpotensi Dihantam Tsunami Lebih Dari 10 Meter, Ini Kata BMKG

Untuk mengidentifikasi dampak dari kemungkinan terjadinya gempabumi dengan magnitudo 8,7 di pesisir selatan Jawa maka BMKG melakukan simulasi potensi landaan gelombang tsunami di Kabupaten Cilacap melalui pemodelan numerik berdasarkan skenario terburuk.

"Tujuan dari pemodelan tsunami ini adalah sebagai acuan mitigasi konkret untuk pengurangan resiko bencana serta membantu pemerintah daerah memetakan tahapan mitigasi yang diperlukan sebagai upaya pengurangan resiko bencana gempabumi dan tsunami," ujar Ajie.

Diberitakan sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat akan potensi tsunami setinggi 10 meter di pesisir Cilacap, Jawa Tengah.

Hal itu disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati seusai membuka sekolah lapang gempabumi (SLG) yang digelar BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara di Cilacap, Rabu (27/7/2022). (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Potensi Tsunami 10 Meter di Cilacap, BMKG Minta Masyarakat Tetap Tenang".

Baca juga: Nantikan! Dieng Culture Festival Banjarnegara Digelar 2-4 September, Berlangsung Luring

Baca juga: Pembangunan Tiga Madrasah di Kudus Mandeg Gara-gara Dana Hibah dari Pemkab Tak Kunjung Cair

Baca juga: Punya Peralatan Tercanggih di Asia, Ini Isi Kapal Tempur TNI AL KRI Spica 934

Baca juga: Karyawan Rumah Makan di Banyumas Lecehkan 3 Pelajar SMP, Iming-imingi Korban Uang Rp 50 Ribu

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved