Berita Cilacap

Hampir Semua Kelas Atapnya Ambrol, Siswa SD Negeri 3 Sadahayu Cilacap Belajar di Gedung Posyandu

Siswa SD Negeri 3 Sadahayu, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, terpaksa belajar lesehan di gedung Posyandu desa setempat.

Editor: rika irawati
KOMPAS.COM/DOK SD NEGERI 3 SADAHAYU
Siswa SD Negeri 3 Sadahayu, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) ke gedung Posyandu desa setempat. Sejak tahun ajaran baru 2022/2023, kegiatan belajar mengajar dipindah ke gedung Posyandu karena atap bangunan sekolah ambrol dan belum mendapat perbaikan. 

Setu mengatakan, terkait kondisi ini, sekolah tak tinggal diam.

Sebelum ambruk, pihaknya telah mengusulkan renovasi gedung sekolah ke dinas terkait.

"Sejak saya bertugas di situ, pada Oktober 2021, sudah mengusulkan sarana prasana bangunan," ujar Setu.

Namun, usulan tersebut, hingga saat ini, belum direalisasikan.

Baca juga: 46 KK di Desa Perbatasan Jateng-Jabar di Cilacap Terima Bantuan Jambanisasi Pemprov Jateng

Baca juga: Jembatan Utama Ambrol, Warga Jetak Cilacap Terpaksa Lewati Jembatan Bambu 22 Meter

Informasi yang diterima Setu, alasannya, SD tersebut hanya memiliki 26 siswa.

Mereka, saat ini, duduk di kelas 2, 4, dan 6.

"Penerimaan siswa baru di sini, dua tahun sekali karena warganya sedikit. Ini hanya satu kadus atau satu kampung," kata Setu.

Menurut Setu, sebelumnya, sempat ada wacana regrouping sekolah namun ditolak warga Dusun Tembong, tempat SD Negeri 3 berdiri.

"Warga menolak keras karena jarak dengan SD Negeri 1 jauh, mungkin sekitar 5 kilometer dari SD Negeri 3," ujar Setu.

Selain itu, akses jalan yang dilalui juga sulit karena kontur naik turun dan berliku.

"Jarakanya terlalu jauh dan sulit. Kalau gerimis, mobil dan motor enggak bisa jalan, guru sini ada yang jatuh, tiga kali jatuh," kata Setu.

Bahkan, ketika gerimis, para guru memilih meninggalkan sepeda motor di jembatan sebelum tanjakan dusun tersebut.

"Guru milih melanjutkan jalan kaki ke sekolah, jaraknya sekitar 3 kilometer," ujar Setu.

Atas kondisi tersebut, Setu berharap, ada perhatian dari pihak terkait agar proses pendidikan di dusun terpencil itu terus berjalan.

Untuk menuju dusun tersebut, memerlukan waktu hingga 1 jam menggunakan kendaraan bermotor dari pusat kota Kecamatan Majenang.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved