Berita Brebes

Sejumlah Persoalan Brebes Wilayah Selatan Tak Kunjung Selesai, Dokter Ali Tagih Pemekaran

Sejumlah persoalan masih terjadi di wilayah Brebes selatan yang tak kunjung dirampungkan oleh pemerintah kabupaten saat ini.

TRIBUN BANYUMAS/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
Pengunjung berfoto di area perkebunan teh di Agrowisata Kaligua, Kabupaten Brebes. Akses jalan menuju destinasi wisata ini mengalami kerusakan cukup parah. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BREBES - Sejumlah persoalan masih terjadi di wilayah Brebes selatan yang tak kunjung dirampungkan oleh pemerintah kabupaten saat ini.

Sebut saja permasalahan infrastruktur jalan menuju wisata Kaligua, Paguyangan, Brebes yang baru-baru ini menjadi perbincangan lantaran warga mengancam demo, turun ke jalan menuntut perbaikan.

Proses pemekaran Brebes Selatan pun kembali dipertanyakan.

Dengan pemekaran diyakini pemerintah akan lebih fokus meningkatkan pembangunan kepada satu lingkup wilayah yang lebih kecil mengingat Kabupaten Brebes memiliki wilayah yang luas.

Baca juga: Beralasan Istri Sudah Terlelap, Ayah di Brebes Tega Cabuli Anak Kandung hingga Hamil 2 Bulan

Tokoh masyarakat Brebes selatan yang bergerak di bidang kesehatan, dokter Ali Budiarto
Tokoh masyarakat Brebes selatan yang bergerak di bidang kesehatan, dokter Ali Budiarto (ist/dok pribadi)

Tokoh masyarakat Brebes selatan yang bergerak di bidang kesehatan, dokter Ali Budiarto menuturkan, permasalahan yang ada di wilayah tersebut tidak hanya terkait pembangunan, tetapi juga soal kesehatan dan permasalahan kemacetan lalu lintas di dalam kota Bumiayu.

"Sarana dan prasarana utama seperti jalan ke objek wisata Kaligua hanya bersifat tambal sulam.

Di sisi lain angka kematian ibu bersalin dan kemiskinan tidak kunjung menurun," kata Ali Budiarto, Jumat (15/7/2022).

Baca juga: Sadar Segera Tertabrak Kereta, Pengendara Kabur Tinggalkan Motor di Perlintasan di Pebatan Brebes

Kaligua merupakan ikon destinasi wisata Brebes selatan yang sangat potensial dikembangkan, yakni berupa hamparan hijau kebun teh milik PTPN serta objek wisata alam lain di dalamnya.

Pengembangan wisata ini tidak diikuti dengan peran pemerintah kabupaten dalam pembangunan jalan.

Selain jalur wisata, akses jalan ini juga digunakan masyarakat petani sayur mayur.

Petani sayur mayur merupakan pekerjaan mayoritas warga di daerah tersebut.

Baca juga: Miris! Balita di Brebes Diperkosa Tetangga. Pelaku Masih Remaja, Suka Nonton Film Porno

Di bidan kesehatan, lanjutnya, pembangunan sarana kesehatan di Brebes selatan seakan kurang diperhatikan dengan tertundanya pembangunan sejumlah pelayanan kesehatan publik.

"Contohnya, pembagunan Puskesmas Perawatan Salem yang sudah masuk dalam rencana prioritas Kecamatan Salem.

Beberapa kali tetap gagal dibangun dengan alasan keterbatasan angaran," katanya.

Terkait kemacetan, Ali Budiarto menuturkan permasalahan ini tidak kunjung selesai selama bertahun-tahun.

Baca juga: Enam Pimpinan Khilafatul Muslimin di Jateng dari Brebes dan Klaten Ditetapkan Tersangka

Kemacetan disebabkan penataan wilayah yang buruk, sehingga angkutan umum parkir sembarangan di badan jalan, toko tidak memiliki lahan parkir, pedagang jualan di trotoar, dan masih banyak lagi.

Jalan rusak dan kemacetan yang terjadi, kata dia, tentu saja berdampak pada kelancaran perekonomian warga.

"Bupati dan wakil bupati selama hampir 10 tahun, mengurai kemacetan Jalan dalam kota saja tidak kunjung selesai," tandasnya. 

Menurutnya, banyaknya elemen masyarakat di Brebes Selatan merasa kurang puas terhadap peningkatan sarana dan prasarana di wilayah Brebes selatan selama kepemimpinan Bupati Idza Priyanti dan Wakil Bupati Narjo.

"Sebaiknya permasalahan ini harus diselesaikan dengan pematangan rencana pemekaran Kabupaten Brebes Selatan, termasuk cetak biru rencana pembentukan Brebes Selatan," jelasnya.

Baca juga: Perajin Rebana Bumiayu Brebes Petik Hasil Ikut Lapak Ganjar: Banjir Orderan!

Ia juga mengimbau masyarakat Brebes selatan mengawal proses pemekaran.

Sebetulnya, proses administrasi pemekaran Brebes selatan sudah disahkan dan disepakati Bupati dan DPRD Brebes.

Terakhir dokumen sudah dikirim ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, namun demikian belum ada tindak lanjut dari provinsi.

"Sebaiknya energi masyarakat Brebes selatan digunakan untuk berbagai hal srategis seperti pengawasan proposal usulan pemekaran sudah berjalan sejauh mana, tidak perlu mengkritik atau memberikan masukan tidak ada manfaatnya.

Masyarakat harus menagih kembali proses pemekaran sudah sejauh mana.

Masyarakat harus paham, apa dan bagaimana sebenarnya perhatian bupati dan wakil bupati selama 10 tahun kepada masyarakat brebes selatan," imbuhnya.(*)

Baca juga: Gara-gara Bangkai Kucing, 3 Warga Brebes Tewas di Sumur!

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved