Berita Semarang

Antisipasi Ledakan Covid Akibat Subvarian Omicron, Pemkot Semarang Gencarkan Vaksinasi Booster

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mulai mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 akibat subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/EKA YULIANTI FAJLIN
Warga mengikuti vaksinasi di Kota Semarang, Selasa (24/8/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mulai mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 akibat subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, saat ini, kasus Covid-19 di Kota Lunpia masih cenderung landai.

Data pada laman siagacorona.semarangkota.go.id, hingga Minggu (19/6/2022) pukul 16.00 WIB, tercatat, kasus Covid-19 sebanyak 30 orang.

Dari kasus tersebut, 25 di antaranya merupakan warga Semarang, sedangkan 5 lainnya warga luar Kota.

Angka tersebut menunjukan kenaikan jika dibanding Mei 2022, dimana tak ditemukan kasus Covid-19 di Kota Semarang.

Namun, Hendi, sapaan wali kota mengatakan, kenaikan ini tergolong masih cenderung landai.

"Menurut saya, di Semarang, situasinya masih landai. Mayoritas warga kita masih sehat tapi tentu saja dengan pengalaman-pengalaman kemarin, dan melihat perkembangan di kota-kota besar lain, saya rasa, masyarakat Semarang harus melakukan percepatan booster," kata Hendi.

Baca juga: Waspada! Kasus Covid Diperkirakan Meledak Lagi di Pekan Ketiga Juli akibat Subvarian BA.4 dan BA.5

Baca juga: Waspada! Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Sudah Masuk Indonesia, Terdeteksi Awal di Bali

Baca juga: Kasus Covid Meningkat, Presiden Jokowi Minta Acara Musik dan Olahraga Wajib Vaksinasi Booster

Baca juga: Kasus PMK di Kota Semarang Merebak, Puskeswan Mijen Malah Ditutup. Ini Alasannya

Hendi menekankan, percepatan booster sangat diperlukan agar kekebalan tubuh terhadap virus SARS-CoV-2 semakin baik.

Dia pun terus mengedukasi masyarakat yang belum mengikuti booster agar segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat.

Menurutnya, setiap fasilitas kesehatan masih melayani dan memiliki kuota vaksinasi booster.

Sejauh ini, dia menyebut, capaian vaksinasi bosoter di Kota Semarang masih sekitar 50 persen.

Dia menilai, capaian tersebut belum maksimal. Semestinya, kata dia, capaian sudah bisa menyentuh 70 persen agar Kota Semarang tergolong aman dari sisi kekebalan tubuh.

"Maka, melihat fenomena di kota besar di indonesia, saya harapm masyarakat bisa mengedukasi keluarga untuk segera booster," tandasnya.

Mengantisipasi merebaknya Covid-19 subvarian BA.4 dan BA.5, Hendi mengatakan, tempat karantina tetap disiagakan.

Pemerintah Kota Semarang memiliki rumah dinas wali kota yang hingga saat ini masih dipakai sebagai tempat isolasi terpusat.

Di sisi lain, rumah sakit di Kota Semarang juga masih bisa memperbanyak tempat tidur isolasi.

"Atau, bisa pakai tempat-tempat yanh dimiliki pemkot maupun teman-teman swasta. Insyaallah, kita sudah punya pengalaman mengelola pandemi selama dua tahun ini," tambahnya.

Dia mengimbau masyarakat tidak perlu khawartir munculnya Covid-19 subvarian BA.4 dan BA.5.

Hal terpenting, dikatakannya, tetap menerapkan protokol kesehatan dan melalukan vaksinasi hingga booster.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Moh Abdul Hakam mengatakan, petugas terus mengedukasi masyarakat untuk tetap menerapkan prokes dan mengikuti vaksinasi booster.

Hingga saat ini, masih ada masyarakat yang enggan melakukan booster karena menganggap, gejala yang dialami ketika terpapar Covid-19 tidak separah seperti varian Delta pada 2021 lalu.

Di sisi lain, masih ada masyarakat yang takut divaksin booster karena mengetahui kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang dialami beberapa orang yang telah mendapatkan booster.

"Mereka tidak mau divaksin karena dengar tetangganya atau saudaranya, habis vaksin lalu demam sehingga takut vaksin," katanya.

Baca juga: Menikmati Rawa Pening Bisa di Bukit Cinta Banyubiru Kabupaten Semarang, Tersedia Fasilitas Gazebo

Baca juga: Dewangga, Jonathan, dan Alie Sudah Gabung, Siap Turun saat Laga Derby Jateng PSIS vs Persis Solo?

Baca juga: Demi Nonton Langsung Derby Jateng Persis Solo vs PSIS Semarang, Suporter Terpaksa Beli Tiket VIP

Baca juga: Tercebur Sumur, Sapi Milik Warga Karanganom Klaten Selamat setelah Air Sumur Ditambah

Dinas Kesehatan pun terus memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa vaksinasi membuat imunitas tubuh menjadi lebih kuat.

Sehingga, dapat meminimalkan penyebaran Covid-19.

Meski masih berpotensi terpapar, gejala yang dialami masyarakat yang sudah divaksin lebih ringan atau tidak mengalami gejala.

Berkaca sejak awal pandemi hingga 2022, angka kematian dan penularan Covid-19 di Kota Semarang, menurun drastis.

Hal itu lantaran sebagian besar masyarakat telah mendapatkan vaksinasi.

"Kalau mau pandemi ini cepat menjadi endemi, kita harus bisa memberikan kontribusi kepada negara dan Kota Semarang agar masyarakat bisa ikut vaksin booster," paparnya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved