Berita Semarang

Abaikan Cibiran, Rois Rawat 80 Anak Hasil Hubungan Luar Nikah di Panti Asuhan di Kota Semarang

Suara tangis dan tawa anak-anak menyeruak di sekitar pemukiman di kawasan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Kamis (9/6/2022).

Penulis: budi susanto | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/BUDI SUSANTO
Sejumlah anak tengah bermain di Pantai Asuhan Manarul Mabrur di Jalan Shirothol Mistaqim, Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Kamis (9/6/2022). 

Tak jarang, wanita hamil di luar nikah juga datang. Mereka minta bantuan supaya ditampung untuk sementara waktu.

Hal tersebut lantaran beberapa yang datang ke Rois, takut jika keluarga mengetahui anaknya hamil di luar nikah.

"Yang ke sini minta bantuan untuk bersalin di rumah sakit, ya tetap kami bantu. Meski setelah itu mereka pergi dan meninggalkan anaknya di sini," terang lelaki ramah itu.

Rois mengaku, untuk urusan dokumen, anak-anak tersebut dimasukkan ke Kartu Keluarga (KK)-nya.

"Sampai sekarang, ada hampir 80 anak yang masuk KK saya. Ya mereka saya rawat," jelasnya.

Walaupun tindakan Rois mulia namun tak jarang ia dicibir.

Bahkan, Rois dianggap mendukung tindak maksiat.

"Biarkan saja, semua orang pernah mengalami kesalahan. Tapi, anak-anak ini tidak pernah minta dilahirkan dari rahim wanita tanpa suami. Mereka tidak bersalah jadi seharusnya mereka mendapat haknya hidup," terang Rois.

Baca juga: Ingin Hasil Maksimal, DPRD Purbalingga Usul Pengelolaan Parkir Tepi Jalan Dikelola Pihak Ketiga

Baca juga: Khilafatul Muslimin Ditemukan di Solo, Kantornya Ada di Belakang Kantor DPRD

Baca juga: Tujuh Janin Bayi Ditemukan di Kamar Kos di Makassar, Berawal dari Bu Kos Cium Bau seperti Terasi

Baca juga: Ribuan Ulat Serbu Rumah Warga di Cabean Salatiga, Siti: Tadi Pagi Disapu Dapat Tiga Ember

Menyoal biaya, Rois mengaku terus mengusahakan lewat berbagai cara untuk merawat puluhan anak-anak tersebut.

"Tapi, saya tidak pernah mengemis dan membuat proposal. Alhamdulillah, ada saja yang membantu."

"Bahkan, anak-anak yang saya rawat dan sudah dewasa, kini ikut membuntu di sini," imbuhnya.

Rois pun bahagia kala melihat anak-anak yang dia rawat bisa mandiri.

"Beberapa sudah bekerja, bahkan ada yang kuliah. Kalau ditanya, banyak yang ingin mengadopsi atau tidak, saya jawab banyak."

"Namun, beberapa anak memang tidak boleh diadaposi oleh yang melahirkan, mereka bilang mau mengambil anak tersebut. Jadi, saya rawat semampu saya, entah sampai kapan ibu mereka datang kembali," tambahnya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved