Berita Cilacap
Proses Penyembuhan dari Penyakit Mulut dan Kuku Lama, Satu Sapi di Cilacap Terpaksa Dipotong
Sepuluh sapi di Kabupaten Cilacap dinyatakan positif penyakit mulut dan kuku (PMK).
Penulis: Pingky Setiyo Anggraeni | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Sepuluh sapi di Kabupaten Cilacap dinyatakan positif penyakit mulut dan kuku (PMK). Sepuluh sapi tersebut berasal dari tiga kandang sapi di tiga kecamatan.
Hal ini diketahui setelah hasil pemeriksaan sampel dari hewan-hewan tersebut, yang dilakukan Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap bersama Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta, pada 15 Mei 2022 lalu, keluar.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap Susilan merinci, sapi berstatus PMK itu adalah empat sapi dari Desa Panulisan Timur, Kecamatan Dayeuhluhur; tiga sapi dari Desa Tritih Kulon, Kecamatan Cilacap Utara; dan tiga sapi dari Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi.
Selain 10 sapi tersebut, 83 hewan ternak lain juga dinyatakan suspect PMK.
"Sampai hari ini, sapi yang positif tersisa tiga ekor dari 10 ekor sapi," jelas Susilan, Jumat (27/5/2022) sore.
Baca juga: Selesai Dibangun, Tembok Puskesmas Jeruklegi Cilacap Retak. Ganjar: Kalau Saya Tidak Mau Terima
Baca juga: Cari SD/MI Bagus di Cilacap? Ini Daftar Sekolah Terbaik Berdasarkan BAN-SM
Baca juga: Honda Beat vs Toyota Fortuner Tabrakan di Kawunganten Cilacap, Seorang Pelajar Tewas
Sementara, dari 83 ekor ternak dinyatakan suspect PMK, 37 ekor telah sembuh dan 45 ekor dalam proses pengobatan.
"Sementara, satu ekor sapi sengaja dipotong lebih awal lantaran membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sembuh sehingga kami potong awal," kata Susilan.
Meskipun sapi tersebut suspect PMK, Susilan memastikan daging sapi tersebut aman dikonsumsi asalkan diolah melalui prosedur yang tepat.
"Daginya aman, masih bisa dikonsumsi manusia, masih bisa bermanfaat," ujar Susilan.
Terkait wabah PMK yang melanda ternak, Susilan meminta peternak tidak panik.
Dia pun optimistis, wabah ini bisa dilalui dan segera membaik.
"Kita harus optimistis kalau wabah ini segera membaik, peternak juga harus optimistis, jangan panik. Pasti bisa sembuh. Buktinya, sekarang, tersisa tiga hewan saja yang positif PMK," imbuh Susilan. (*)
Baca juga: Dampak Kecelakaan yang Dialami Eril, Warganet Beri Ulasan Negatif Sungai Aare Swiss di Google
Baca juga: Sembilan PKL di Purbalingga Kena Tegur, Tertangkap Tangan Jualan di Lokasi Steril Pedagang Kaki Lima
Baca juga: Dukung Pemberdayaan UMKM Banyumas, Rektor UMP Dinobatkan sebagai Rektor Inspiratif dari Aspikmas
Baca juga: Hampir Sepekan, Rob Masih Genangi Kota Pekalongan: 194 Warga Bertahan di 6 Titik Pengungsian