Berita Semarang
7 Pasar Hewan Ditutup 2 Pekan di Kabupaten Semarang, Penemuan Kasus Penyakit Mulut dan Kuku
Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang menutup seluruh tempat penjualan hewan atau pasar hewan.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: mamdukh adi priyanto
TRIBUNBANYUMAS.COM, KABUPATEN SEMARANG - Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang menutup seluruh tempat penjualan hewan atau pasar hewan.
Tindakan tersebut dilakukan seusai penemuan kembali kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ruminansia, terutama sapi.
Berdasarkan penuturan Kepala Dispertanikap Kabupaten Semarang, Wigati Sunu, penutupan itu berlaku sejak 22 Mei hingga 6 Juni 2022.
"Ditutup untuk mengantisipasi penyebaran virus PMK.
Terdapat tujuh tempat penjualan hewan yang kami tutup sementara," katanya, Selasa (24/5/2022).
Baca juga: Penanganan Penyakit Mulut Kuku PMK di Jateng, Tim Surveilans Terus Jalan, Vaksin Segera Siap
Tujuh pasar hewan tersebut, sebutnya, yakni Pasar Hewan Ambarawa, Babadan, Sumowono, Bringin, Kembangsari, Suruh, dan Kaliwungu.
Berdasarkan data, ditemukan 10 ekor sapi yang terjangkit PMK, menyusul 1 ekor sapi yang ditemukan di Pasar Hewan Ambarawa pada Kamis (12/5/2022) lalu.
"Beberapa waktu lalu ditemukan satu di Polosiri Bawen, sekarang ada di beberapa titik seperti di Ungaran Barat dan Getasan," imbuhnya.
Baca juga: 48 Ekor di 13 Daerah di Jateng Positif PMK, Ganjar Beri Bantuan Pendampingan dan Obat
Ia menambahkan bahwa petugas kesehatan hewan Dispertanikap Kabupaten Semarang kini terus melakukan pemeriksaan terhadap kandang dan hewan ternak.
Wigati Sunu mengatakan bahwa sapi yang terjangkit tersebut akan diisolasi.
Selain itu, kandang yang dihuni oleh sapi tersebut menurutnya harus segera disterilkan.
Berdasarkan pantauan Tribun di Pasar Babadan, belum tampak adanya aktivitas jual beli hewan ternak di sana dan situasinya sepi.
Baca juga: Ditemukan Sapi Positif Penyakit Mulut Kuku PMK di Kota Semarang, Langsung Isolasi!
Sementara itu, diberitakan sebelumnya, seorang pemilik sapi di pasar tersebut yang bernama Wanto mengatakan bahwa ia justru senang dengan pemeriksaan tersebut.
“Agar hewan ternak milik saya dan ternak-ternak lain di sini bisa terjaga juga,” ujarnya.
Ia juga merasa sedikit khawatir dengan adanya sejumlah temuan kasus PMK yang mana hal itu bisa memengaruhi penghasilan utamanya sebagai peternak sapi.
Baca juga: Menteri Pertanian SYL: Penyakit Mulut Kuku PMK Tak Pengaruhi Stok Iduladha dan Daging dalam Negeri
Pengaruh lain yang ia khawatirkan terutama harga-harga yang berpotensi menurun karena munculnya isu tersebut.
"Harapan saya hal-hal seperti ini tidak memengaruhi harga dan semuanya tetap berjalan dalam kondisi normal seperti sebelumnya," harapnya. (*)